Tanggapan Herman Deru soal Angka Kemiskinan Sumsel Turun di Tengah Pandemi COVID-19
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru. Foto: Humas Pemprov Sumsel
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan merilis angka kemiskinan yang mengalami penurunan 0.14 persen di tengah pandemi COVID-19. Hal itu, berdasarkan perhitungan September 2020-Maret 2021.
BPS mencatat, jumlah penduduk miskin di Sumsel pada Maret 2021 sebanyak 1.113,76 ribu orang atau sebesar 12,84 persen dari total penduduk. Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan angka kemiskinan pada bulan September 2020 sebesar 1.119,65 ribu orang atau 12,98 persen.
Baca Juga
Gubernur Herman Deru Keluhkan Minat Baca Masyarakat yang Terus Menurun
"Artinya meski kondisi serba sulit akibat pandemi, faktanya masyarakat secara simultan mampu bertahan menghadapi wabah dan aktivitas ekonomi tetap stabil," ucap Gubernur Sumsel, Herman Deru dalam keterangannya, Sabtu (17/7).
Politisi Partai NasDem itu menjelaskan sejumlah faktor yang membuat angka kemiskinan di Sumsel turun di kala wabah COVID-19, di antaranya kebijakan dan terobosan serta inovasi yang ditelurkan oleh Pemprov Sumsel.
Sederet jurus Herman Deru dalam menstimulasi ekonomi di tengah wabah bisa dilihat misalnya, adanya sejumlah bantuan untuk masyarakat. Dari mulai yang sifatnya bantuan untuk pembangunan fisik hingga yang sifatnya non fisik.
Pada sektor bantuan pembangunan fisik, Herman Deru terus melakukan berbagai ikhtiar untuk mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, sarana pendidikan, kesehatan, serta fasilitas ekonomi seperti pasar dan sebagainya.
"Pembangunan tersebut berdampak langsung pada kemudahan akses dan mobilitas ekonomi masyarakat," tambahnya.
Kemudian, di sektor bantuan pembangunan non fisik, Herman Deru juga tak henti-hentinya mengupayakan hadirnya bantuan untuk masyarakat seperti beasiswa untuk mahasiswa berupa UKT satu tahun untuk mahasiswa di Sumsel, lalu sekolah gratis untuk siswa, hingga bantuan berupa kuota untuk membantu meringankan beban wali siswa dalam KBM secara daring.
Stimulus ekonomi juga diberikan berupa pelatihan kepada pelaku UMKM hingga terus mendorong munculnya petani yang berjiwa enterpreneur. Tak tanggung-tanggung, Herman Deru mengangkat dan menerjunkan 1000 tenang penyuluh pertanian yang disebar di seluruh kawasan pertanian di Sumsel.
"Upaya ini untuk meningkatkan produksi hasil pertanian serta mendampingi petani agar mandiri secara ekonomi dengan menumbuhkan jiwa enterpreneur," sambung pria berusia 53 tahun ini
Pada sisi kesehatan, bekas Bupati Ogan Komering Ulu Timur ini juga tak kehabisan akal untuk menjaga warganya tetap sehat ditengah wabah. Sejumlah program serta aturan diterapkan guna menekan penularan virus COVID-19.
Di antaranya, kebijakan PPKM Darurat, penerapan sistem Ganjil Genap untuk kendaraan roda empat khususnya di kota-kota besar hingga sidak ke sejumlah kawasan yang berpotensi menyebarkan virus. Upaya tersebut dilakukan guna menjaga kondisi kesehatan masyarakat agar angka penularan bisa dihentikan.
"Di sisi lain yang tak kalah penting adalah menjaga stabilitas ekonomi masyarakat sehingga tidak terjadi resesi serta angka kemiskinan bisa terus menurun seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (*)
Baca Juga
Sah, Gubernur Herman Deru Teken UMP Sumsel Sebesar Rp2.840.453
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Penduduk Usia Kerja Meningkat 2,80 Juta, Agustus Pengangguran Terserap 4.092 Orang
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen