Spanduk Purnomo-Teguh Bertebaran di Solo, Kubu Purnomo Bantah Curi Start Kampanye
Bakal balon cawali di Pilwakot Solo 2020, Achmad Purnomo, Kamis (5/12). (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Bakal balon cawali di Pilwakot Solo 2020, Achmad Purnomo membantah mencuri start kampanye dengan memasang spanduk dukungan di jalan kampung dan jalan utama di Kota Bengawan. Ia menilai banyaknya spanduk dukungan teresebut bagian dari dinamika politik di Pilwakot Solo.
"Spanduk dukungan tersebut sebagai spontanitas yang ditunjukkan warga dalam menyambut Pilwakot Solo," ujar Purnomo di Solo, Kamis (5/12).
Baca Juga:
Pilwakot Solo 2020, Perang Spanduk Antara Purnomo-Teguh dan Gibran Mulai Sengit
Purnomo mengaku tidak pernah menyuruh relawan atau kader untuk memasang spanduk disaat tahapan Pilkada kampanye belum mulai. Bahkan, dari DPC PDIP Solo juga tidak pernah mengeluarkan perintah untuk memasang spanduk itu.
"Saya tidak ada niat mencuri start di Pilwakot. Itu semua murni atas inisiatif warga dan relawan," kata Purnomo.
Purnomo mengimbau pada warga agar tidak memasang spanduk dukungan di jalan protokol dan kantor pemerintahan. Satpol PP segera mencopot paksa spanduk yang dipasang di zona terlarang.
Ditanya terkait DPD PDIP Jawa Tengah yang mulai membuka pendaftaran cawali dan cawawali di Pilkada 2020 tanggal 6-12 Desember, Purnomo tidak mempersoalkannya.
"Ya kalau DPD PDIP Jawa Tengah mulai buka pendaftaran silahkan. Saya tidak mersa tersaingi dengan banyaknya calon yang mendaftar," kata dia.
Baca Juga:
Pencopotan Spanduk Dukungan Purnomo-Teguh Vs Gibran, Satpol PP Solo Pilih Kasih?
Purnomo menambahkan dirinya diusung sebagai cawali dan cawawali bersama Teguh Prakosa didukung lima PAC. Hasil dukungan arus bawah itu dikirim ke DPP PDIP.
"Kita tunggu saja siapa yang dapat rekomendasi. Saya tetap tegak lurus mematuhi aturan partai," pungkasnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Tiga Bakal Calon Independen Maju di Pilwakot Solo, Satu Orang Eks Relawan Jokowi-Ma'ruf
Bagikan
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad