Spanduk Purnomo-Teguh Bertebaran di Solo, Kubu Purnomo Bantah Curi Start Kampanye

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 06 Desember 2019
 Spanduk Purnomo-Teguh Bertebaran di Solo, Kubu Purnomo Bantah Curi Start Kampanye

Bakal balon cawali di Pilwakot Solo 2020, Achmad Purnomo, Kamis (5/12). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Bakal balon cawali di Pilwakot Solo 2020, Achmad Purnomo membantah mencuri start kampanye dengan memasang spanduk dukungan di jalan kampung dan jalan utama di Kota Bengawan. Ia menilai banyaknya spanduk dukungan teresebut bagian dari dinamika politik di Pilwakot Solo.

"Spanduk dukungan tersebut sebagai spontanitas yang ditunjukkan warga dalam menyambut Pilwakot Solo," ujar Purnomo di Solo, Kamis (5/12).

Baca Juga:

Pilwakot Solo 2020, Perang Spanduk Antara Purnomo-Teguh dan Gibran Mulai Sengit

Purnomo mengaku tidak pernah menyuruh relawan atau kader untuk memasang spanduk disaat tahapan Pilkada kampanye belum mulai. Bahkan, dari DPC PDIP Solo juga tidak pernah mengeluarkan perintah untuk memasang spanduk itu.

"Saya tidak ada niat mencuri start di Pilwakot. Itu semua murni atas inisiatif warga dan relawan," kata Purnomo.

Spanduk Gibran vs Purnomo-Teguh bertebaran di sejumlah lokasi di Solo
Spanduk dukungan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa dan Gibran Rakabuming Raka terpasang di piggir Jalan RM Said, Kelurahan Punggawan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/12). (MP/Ismail)

Purnomo mengimbau pada warga agar tidak memasang spanduk dukungan di jalan protokol dan kantor pemerintahan. Satpol PP segera mencopot paksa spanduk yang dipasang di zona terlarang.

Ditanya terkait DPD PDIP Jawa Tengah yang mulai membuka pendaftaran cawali dan cawawali di Pilkada 2020 tanggal 6-12 Desember, Purnomo tidak mempersoalkannya.

"Ya kalau DPD PDIP Jawa Tengah mulai buka pendaftaran silahkan. Saya tidak mersa tersaingi dengan banyaknya calon yang mendaftar," kata dia.

Baca Juga:

Pencopotan Spanduk Dukungan Purnomo-Teguh Vs Gibran, Satpol PP Solo Pilih Kasih?

Purnomo menambahkan dirinya diusung sebagai cawali dan cawawali bersama Teguh Prakosa didukung lima PAC. Hasil dukungan arus bawah itu dikirim ke DPP PDIP.

"Kita tunggu saja siapa yang dapat rekomendasi. Saya tetap tegak lurus mematuhi aturan partai," pungkasnya.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Tiga Bakal Calon Independen Maju di Pilwakot Solo, Satu Orang Eks Relawan Jokowi-Ma'ruf

#Wali Kota Solo #PDI Perjuangan #Gibran Rakabuming #PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan