Punya Dana Jumbo untuk COVID-19, Pemerintah Didesak Fadli Zon Fokus Pulihkan Ekonomi Rakyat
Anggota DPR Fadli Zon. (MP/Ponco Sulakosono)
MerahPutih.Com - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon, menilai tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 sebesar Rp405,1 triliun untuk penanganan dampak COVID-19 cenderung untuk menyelamatkan ekonomi semata. Padahal, yang dibutuhkan adalah penanganan kesehatan.
Menurut Fadli, ada empat poin yang diajukan pemerintah, yaitu kesehatan, social safety net, insentif perpajakan, dan program pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga:
ICW Anggap Wajar Pimpinan KPK Apresiasi Usul Yasonna Terkait Pembebasan Koruptor
"Dari empat poin itu, kalau kita baca penjabarannya, insentif perpajakan dan program pemulihan ekonomi nasional besarannya mencapai Rp220,1 triliun, atau sekitar 54,3 persen dari total tambahan belanja tadi," kata Fadli dalam keterangannya, Kamis (2/4).
Ia menambahkan yang terjadi saat ini adalah darurat kesehatan dimana korban semakin banyak dan banyak tenaga medis kekurangan alat pelindung diri.
"Kenapa belanja terbesarnya justru dialokasikan sebagai insentif ekonomi bagi para pengusaha," kata Fadli.
Ia menjelaskan, prioritas Pemerintah mestinya menyelamatkan masyarakat melalui jaminan kesehatan baru kemudian perekonomian.
"Gunakan anggarannya untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi rakyat," jelas dia.
Ia menyebut, dari empat poin tambahan belanja dan pembiayaan yang totalnya Rp405,1 triliun, anggaran untuk pembiayaan dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional yang nilainya mencapai Rp150 triliun pelu diawasi agar sampai ke rakyat.
"Yang jelas, dari sejumlah kebijakan positif itu, seperti pemotongan tagihan listrik, atau penundaan tagihan kredit, misalnya, Pemerintah harus segera memastikan kalau kebijakan-kebijakan tersebut bisa langsung diklaim oleh masyarakat," imbuh Waketum Gerindra ini.
Menurutnya, krisis imbas virus corona merupakan waktu yang tepat bagi pemerintah menggalang solidaritas golongan superkaya di Indonesia.
"Jangan hanya orang-orang miskin dan menengah ke bawah saja yg diharapkan solidaritasnya," ujar Fadli Zon.
Baca Juga:
Anies Ngaku ke Ma'ruf Amin Makamkan 38 Orang Meninggal Dengan Protap WHO
Fadli Zon mengingatkan agar krisis akibat tidak ditunggangi untuk menyelamatkan kepentingan ekonomi para pengusaha raksasa, bukan untuk menyelamatkan rakyat banyak.
Dalam menyelamatkan rakyat, Fadli Zon mengusulkan agar pemerintah segera menarik Omnibus Law Cipta Kerja, lalu membatalkan agenda pemindahan ibukota termasuk termasuk proyek-proyek infrastruktur lainya. Agar digunakan anggaran tersebut untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi rakyat.(Knu)
Baca Juga:
Penolakan Warga Terhadap Jenazah Penderita Corona Dinilai Tak Perlu
Bagikan
Berita Terkait
Soeharto dan Gus Dur Layak Jadi Pahlawan Nasional
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Soroti Pemotretan Pelari Tanpa Izin dan Penjualan Foto Komersial, DPR: Langgar Etika dan Privasi
Banyak WNI yang Jadi Korban Sindikat Online Scam di Kamboja, Komisi I DPR Desak Pemerintah Tindak Tegas
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Pemangkasan Anggaran Pusat Bikin Proyek DKI Mandek, Nasib GOR dan Sekolah Jadi Abu-Abu
Setahun Pemerintahan Prabowo, Komisi I DPR: Diplomasi Indonesia Mengguncang Dunia
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Kemenkeu Jelaskan APBN Dikelola untuk Jalankan Asta Cita Program Prabowo
Jet Tempur Chengdu J-10 China Segera Terbang di Jakarta, Menkeu Setuju Beli Pakai APBN Rp 148 T