Banyak WNI yang Jadi Korban Sindikat Online Scam di Kamboja, Komisi I DPR Desak Pemerintah Tindak Tegas

Soffi AmiraSoffi Amira - Senin, 27 Oktober 2025
Banyak WNI yang Jadi Korban Sindikat Online Scam di Kamboja, Komisi I DPR Desak Pemerintah Tindak Tegas

Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh. Foto: Dok. DPR RI

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, mendesak pemerintah Indonesia untuk bertindak tegas dan serius dalam menangani kasus WNI yang menjadi korban penipuan dan eksploitasi di Kamboja.

Desakan ini disampaikan menyusul adanya insiden kericuhan yang melibatkan 97 WNI di Kamboja. Mereka diduga berusaha melarikan diri dari perusahaan online scam tempat mereka bekerja, setelah menjadi korban penipuan.

Banyak dari mereka awalnya dijanjikan pekerjaan yang layak, tetapi ternyata dijadikan pekerja paksa dalam aktivitas penipuan online lintas negara.

“Aparat harus membongkar dan menangkap jaringan pengiriman pekerja online scam di Kamboja,” kata Soleh di Jakarta, Senin (27/10).

Baca juga:

DPR Desak Aparat Tangkap Jaringan Pengiriman Pekerja Online Scam ke Kamboja

Menurut Soleh, pekerjaan yang melibatkan aktivitas online scam jelas melanggar hukum dan merugikan banyak pihak, baik di Indonesia maupun di negara lain.

Jadi, Soleh meminta pemerintah segera memperkuat langkah pencegahan agar tidak ada lagi WNI yang diberangkatkan untuk bekerja di Kamboja secara ilegal.

Pemerintah harus memastikan, bahwa tidak ada lagi WNI yang dikirim bekerja di Kamboja, apalagi dalam bidang penipuan online.

Apalagi, Indonesia juga tidak memiliki perjanjian kerja sama resmi pengiriman pekerja migran dengan pemerintah Kamboja.

Baca juga:

Ratusan WNI Berhasil Kabur dari Perusahaan Online Scam di Kamboja

“Jadi, semua perekrutan keseruan sana jelas ilegal dan berisiko tinggi,” tegas Soleh.

Soleh juga meminta kementerian dan lembaga terkait, terutama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja, serta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), untuk memperkuat koordinasi dalam penanganan dan pemulangan para korban.

Dirinya menilai, langkah perlindungan dan edukasi terhadap calon pekerja migran harus diperkuat agar masyarakat tidak mudah tergiur tawaran kerja ke luar negeri tanpa jalur resmi.

“Jangan sampai kasus serupa terus berulang karena lemahnya pengawasan dan minimnya informasi kepada masyarakat,” tutup Oleh Soleh. (knu)

#Kamboja #Perdagangan Manusia #WNI #Komisi I DPR
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
NOCC Akui Kamboja Mundur dari SEA Games Thailand karena Desakan Keluarga Atlet
Sekjen NOCC, HE Vath Chamroeun, menegaskan keputusan mundur dari keikutsertaan dalam SEA Games di Thailand ini diambil demi keselamatan para atlet.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
NOCC Akui Kamboja Mundur dari SEA Games Thailand karena Desakan Keluarga Atlet
Dunia
Konflik di Perbatasan Thailand Paksa 100 Ribu Rakyat Kamboja Mengungsi
Thailand meluncurkan operasi militer besar bernama “Trat Prap Poropak” ke wilayah perbatasan Kamboja.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Konflik di Perbatasan Thailand Paksa 100 Ribu Rakyat Kamboja Mengungsi
Indonesia
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Kapal perang HTMS Thepa dikerahkan ke area operasi dan ditugaskan untuk melakukan patroli dan pengintaian sepanjang waktu, tambah pernyataan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Olahraga
Alasan Keselamatan, Seluruh Kontingen Kamboja Ditarik dari SEA Games 2025
Pada akhir November, NOCC telah lebih dahulu mengumumkan penarikan diri dari delapan cabang olahraga.
Frengky Aruan - Rabu, 10 Desember 2025
Alasan Keselamatan, Seluruh Kontingen Kamboja Ditarik dari SEA Games 2025
Indonesia
Soal Viralisasi Bansos, Komisi I DPR: Bantuan Pemerintah Tak Perlu Dibandingkan dengan Gotong Royong Warga
Deng Ical menilai tidak tepat membandingkan bantuan pemerintah dan gotong royong warga. Ia menegaskan pemerintah wajib hadir tanpa menunggu viralisasi atau pencitraan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 Desember 2025
Soal Viralisasi Bansos, Komisi I DPR: Bantuan Pemerintah Tak Perlu Dibandingkan dengan Gotong Royong Warga
Dunia
Militer Thailand Serang Kamboja Sehari Sebelum Pembukaan SEA Games
SEA Games Thailand 2025 memang baru akan resmi dibuka Selasa 9 Desember besok, tetapi sejumlah cabor sudah mulai bertanding sejak beberapa hari lalu.
Wisnu Cipto - Senin, 08 Desember 2025
Militer Thailand Serang Kamboja Sehari Sebelum Pembukaan SEA Games
Indonesia
Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra Belum Dibuka, Komisi I DPR: Indonesia Mampu Berdiri di Atas Kaki Sendiri
Pemerintah belum membuka akses bantuan asing untuk bencana Sumatra. Komisi I DPR menyebut bahwa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra Belum Dibuka, Komisi I DPR: Indonesia Mampu Berdiri di Atas Kaki Sendiri
Indonesia
Terkendala Aturan, Menlu Sugiono Akui Jasad 9 WNI Bisa Tertahan Lama di Hong Kong
Menlu Sugiono menjelaskan prosedur pemulangan jenazah dari Hong Kong pada umumnya berjalan cukup lama
Wisnu Cipto - Sabtu, 06 Desember 2025
Terkendala Aturan, Menlu Sugiono Akui Jasad 9 WNI Bisa Tertahan Lama di Hong Kong
Indonesia
Data Terbaru WNI Korban Kebakaran Hong Kong: 125 Selamat, 9 Tewas, 5 Masih Hilang
Seluruh WNI yang tinggal di Wang Fuk Court merupakan pekerja migran di sektor domestik.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 Desember 2025
Data Terbaru WNI Korban Kebakaran Hong Kong: 125 Selamat, 9 Tewas, 5 Masih Hilang
Indonesia
150 WNI Terancam Hukum Mati di Malaysia, Terlibat Narkoba Hingga Pembunuhan
KBRI Kuala Lumpur masih terus memberikan perlindungan hukum bagi ratusan WNI yang menghadapi ancaman hukuman mati.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
 150 WNI Terancam Hukum Mati di Malaysia, Terlibat Narkoba Hingga Pembunuhan
Bagikan