Proposal Pemindahan Ibu Kota Masih Wacana, PKS Minta Jokowi Hati-Hati
Politikus PKS Mardani Ali Sera (Fotografer : Djo, Aziz/ PKSFoto)
Merahputih.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Mardani Ali Sera mengatakan perpindahan Ibukota Negara bukanlah perkara sesederhana. Pemindahan ibukota harus dilihat dari catatan secara ekonomis, yuridis dan ekologis.
"Meskipun beliau (Jokowi) sudah meminta izin tapi hati-hati. Harus dijalankan semua prosesnya," ujar Mardani kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/8)
Pemindahan ibukota adalah hal yang serius dan akan berdampak pada revisi undang-undang. Sehingga dia menilai saat ini pemindahan ibu kota belum perlu dilakukan. "Waktu pemindahan ibukota untuk saat ini belum tepat," katanya.
Baca Juga: Batal Umumkan Lokasi Ibu Kota Baru, Jokowi Ingin Jaga Suasana Hati Warga Kalimantan
Fraksi-fraksi di DPR sulit menilai wacana pemindahan ibukota ini lantaran proposal pemindahan itu masih dalam tahap wacana dan belum masuk ke tahap prosedurnya.
"Bahkan di RAPBN 2020 belum kelihatan, padahal siangnya sudah minta izin. Semua harus transparan dan open publik. Apalagi kalau dari swasta kita tidak boleh tertutup, karena takut konsesinya kebesaran," jelas Mardani.
Mardani mengatakan tujuan pemindahan Ibu Kota Negara untuk pemerataan kurang tepat, dalam situasi ekonomi, sosial dan politik saat ini.
Ia juga menilai, pemerataan pembangunan harusnya membuat pusat-pusat ekonomi dan industri di daerah-daerah, bukannya pindahkan ibu kota. "Saya melihat pemerintah belum menunjukkan transparansi dan akuntabilitas," tutur Mardani.
Para pakar dan masyarakat pun kata Mardani Ali Sera, masih belum melihat urgensi pemindahan ibukota.
Oleh karena itu, dia mengusulkan, kajian pemindahan ibu kota ini harus cermat dan terpadu. Seperti fungsi-fungsi kenegaraan dan pemerintahan yang dijalankan di ibukota, infrastruktur, tata ruang, SDM dan dana dalam jangka panjang. Selain itu aspek dampak pertumbuhan ekonomi juga perlu dikaji.
Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi dari Sektor Nontradisional
"Jadi tidak hanya memikirkan ibu kotanya yang pindah, tapi pastikan Jabodetabek dapat optimal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Sekali lagi perlu hati-hati dengan kondisi negeri saat ini, harus cermat dan terkalkulasi baik," tegasnya. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Timor Leste Resmi Gabung ASEAN, DPR: Kerja Sama Regional Makin Kuat, Indonesia di Garis Depan
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif
Geger Bendera Bajak Laut One Piece Jelang HUT RI, Mardani: Nikmati Saja
Legislator Ungkap Keuntungan dari Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal
Banjir Jakarta Parah Sampai 2,7 Meter! Mardani Tegaskan Solusi Banjir Bukan Sekadar Tambal Sulam
Prabowo Subianto Bakal Hadiri Pembukaan Konferensi PUIC 2025, Fokus Tata Kelola Pemerintahan
Delegasi Palestina di Sidang PUIC: Dalam Sejarah Manusia, Tak Pernah Ada Kejahatan Seperti Ini
DPR Akan Bawa Isu Palestina dalam Konferensi Parlemen OKI
Semangat Kasih dan Solidaritas Paus Fransiskus Hidup di Tengah Dunia, DPR: Perjuangannya Harus Kita Lanjutkan