Polusi Udara Jakarta Pengaruhi Perubahan Iklim
foto: pixabay/juergen PM)
MerahPutih.com - Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal, Ahmad Safrudin, mengatakan polusi udara di Jakarta sangat mempengaruhi perubahan iklim.
"Dampak ini cukup besar dari sektor transportasi," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/7)
Baca Juga: Polusi Perpendek Umur Anak-Anak
Dia mengungkapkan parameter pencemaran karbon monoksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menggerakkan kendaraan bermotor sebesar 84 persen, domestik 12 persen dan industri 4,0 persen.
Karbon monoksida terbentuk akibat proses pembakaran yang tidak sempurna. Gas ini merupakan salah satu penyumbang terbesar terjadinya efek rumah kaca yang berdampak terhadap perubahan iklim.
Di Jakarta, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan bensin untuk kendaraan bermotor sekitar 18 juta - 20 juta kiloliter per tahun.
"Emisi gas rumah kaca terkait perubahan iklim sekitar 50 juta ton karbon monoksida, sementara angka nasional sekitar 173 juta ton dari sektor transportasi per tahun," paparnya dilansir Antara.
Baca Juga: Anies Beberkan Lidah Mertua Solusi Polusi DKI, Anak Buah Mendalami
Ahmad mengungkapkan bahwa emisi karbon monoksida yang ada di langit Jakarta dapat memperbesar gas rumah kaca, meningkatkan suhu rata-rata permukaan yang ujungnya menyebabkan perubahan iklim.
Kondisi perubahan iklim yang terjadi akibat percemaran udara itu merujuk pada perubahan keadaan rata-rata iklim secara signifikan dalam hitungan periode panjang.
"Untuk mengatasi pencemaran udara Jakarta, maka perlu menerapkan pengendalian emisi sektor transportasi dengan konversi bahan bakar gas (BBG)," ujarnya.
Baca Juga: Begini Cara Anies Baswedan Atasi Polusi Udara Jakarta
Konversi bahan bakar minyak menjadi gas, lanjut Ahmad, dapat menurunkan partikel polusi di udara hingga 90 persen dan membuat langit Jakarta lebih bersih.
"Ada tiga parameter yang hilang (menggunakan bahan bakar gas), yaitu sulfur dioksida, PM 10 dan PM 2,5 bahkan karbon monoksida," pungkasnya. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Picu Hujan Mikroplastik, Wajah Pelaku Bakar Sampah Bakal Dipajang di Medsos DLH Jakarta
Jangan Malas Bersih-Bersih! Debu di Rumah Penuh Mikroplastik Jahat yang Siap Mengundang Virus dan Penyakit
Udara Jakarta Tidak Sehat Pada Selasa (21/10) Pagi, Terburuk ke-6 Dunia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3
Hari Ini Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik
Jakarta di Posisi 3 sebagai Kota dengan Udara Terburuk di Dunia Hari Ini
Sistem Baru Peringatan Dini Polusi Udara Jakarta Bisa Sarankan Langkah Mitigasi 3 Hari ke Depan