Polisi Berikan Bimbingan Psikologis untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air
Sriwijaya Air Boeing 737-500 at Jakarta airport (CGK) in Indonesia. ANTARA/Shutterstock/pri. (ANTARA/Shutterstock)
MerahPutih.com - Polri akan memberikan bimbingan psikologi untuk keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh diantara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu.
Pemberian bimbingan psikologi ini dirasa perlu untuk membuat para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya bisa tabah dan menerima musibah ini.
Baca Juga
Hari Ini Tim DVI Mulai Lakukan Identifikasi Korban Sriwijaya Air
"Kita memberikan bimbingan agar keluarga korban secara psikologis tidak terganggu dan bisa menerima musibah itu," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1).
Rusdi berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif kepada keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut yang datang ke RS Polri untuk memberikan data antemortem guna proses identifikasi.
"Ya, mudah-mudahan semua berjalan efektif bisa membantu keluarga korban menerima keadaan dan psikologi keluarga korban bisa tetap normal," kata dia.
Seperti diketahui, Polri telah mendirikan dua posko antemortem untuk pendataan korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) lalu.
Keluarga korban yang datang ke posko dianjurkan membawa dokumen seperti Kartu Keluarga atau ijazah untuk pencarian sidik jari. Lalu, dokumen lainnya yang bisa dibawa adalah data perawatan gigi seperti hasil rontgen gigi.
Selain itu, barang-barang seperti sikat gigi yang biasa dipakai atau pakaian dalam yang telah dipakai namun belum dicuci bisa juga dibawa untuk proses identifikasi.
Sejauh ini, tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah dan 3 kantong properti yang merupakan potongan badan pesawat tersebut. Saat ini, pihaknya akan melakukan identifikasi terhadap jenazah tersebut.
Selain itu, hingga Senin (11/1) pagi, RS Polri juga sudah menerima 40 DNA korban kecelakaan pesawat tersebut. Dalam hal ini, polisi memastikan tidak akan data DNA ganda karena tim akan melakukan proses verifikasi terhadap data yang masuk. (Knu)
Baca Juga
DPR Harap KNKT Segera Ungkap Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
MK Putuskan Polisi Aktif Dilarang Jabat di Luar Institusi, Mabes: Itu Berdasar Permintaan
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Pemusnahan Narkoba 214,84 Ton di Jakarta
Rotasi Besar-Besaran di Pati Mabes Polri, Kabaintelkam, Dankorbrimob hingga Sejumlah Kapolda Diganti
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun
Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya
Alasan Pakai Robot, Polri Khawatir Anggotanya Jadi Korban di Lokasi Rawan dan Berbahaya
Mabes Polri Tak Mau Kalah dengan Negara Lain soal Penggunaan Robot untuk Tugas Kepolisian
Mutasi Besar-Besaran di Mabes Polri, Pejabat KPK Dapat Jabatan Kapolda Sultra
Kasus Ijazah Palsu, Bareskrim Ambil Sampel 7 Ijazah Rekan Jokowi di Solo Jadi Pembanding