Pemprov DKI Pastikan tak Ada Sekolah Favorit di Jakarta
Kepala Dinas Pendidikan DKI Ratiyono. Foto:disdik.jakarta.go.id
MerahPutih.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Ratiyono menegaskan bahwa tidak ada lagi sekolah standar favorit di ibu kota Jakarta pada tahun ajaran 2019-2020.
Sebab, menurut Ratiyono, seluruh sekolah telah memiliki dan menerapkan standar kompetensi yang sama. Sehingga, peserta didik yang dilahirkan pun punya kualitas yang baik.
"Di dinas, tidak ada yang namanya sekolah ini favorit, yang ini tidak. Kalau dari dinas semua sekolah harus favorit. Jika ada sekolah yang dianggap favorit, itu masyarakat yang menilai dan akhirnya sekolah itu seolah-olah menjadi sekolah favorit," ujar Ratiyono saat dikonfirmasi, Rabu (12/6).
BACA JUGA: Demokrat Tegaskan Tetap Gabung Koalisi Prabowo-Sandi
Ratiyono memastikan bahwa seluruh sekolah negeri di Jakarta diharuskan memiliki standar yang sama. Oleh sebab itu, lanjut dia, setiap sekolah di DKI ditekankan untuk menciptakan lulusan-lulusan berkualitas, baik tingkat SMA, maupun SMK.
"Tinggal bagaimana manajemen sekolah itu menghasilkan lulusan yang banyak masuk perguruan tinggi kalau SMA, kalau SMK lulusannya banyak diterima di perusahaan yang bonafit," tuturnya.
Namun, tak bisa dipungkiri masih banyak sejumlah orangtua murid yang menilai bahwa masih ada sekola tertentu yang dianggap merupakan sekolah favorit di ibu kota.
Dengan standar tinggi yang dimiliki oleh sekolah tersebut, para orangtua murid meyakini bahwa sang anak akan lulus dengan nilai yang baik apabila masuk ke sekolah tersebut.
"Pada kenyataannya memang masyarakat yang menilai sekolah ini bagus, lulusannya banyak masuk perguruan tinggi. Nah stigma itulah jadi muncul bahwa sekolah ini keren. Lulusannya banyak masuk UI, ITB, UGM, karena anak-anaknya belajarnya serius ikut bimbel, sehingga prosentase masuk perguruan tinggi nya banyak," kata dia.
BACA JUGA: Pembelaan Anies Waduk Pluit Dicap Tak Dirawat
"Pada kenyataannya masyarakat menilai sebuah SMA tertentu itu favorit. sehingga yang berminat ke situ yang NEM nya bagus-bagus. Artinya bersaing dengan yang bagus, bertemulah yang bagus-bagus," sambungnya (Asp).
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi
Pedagang Eks Barito Wajib Tahu! Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Jika Mau Punya Kios di SFK Lenteng Agung, Satu KK Hanya Boleh Satu Kios
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Tanggul Baswedan Jebol, Gubernur Pramono Anung Siapkan Dua Jurus Jitu Penyelamatan Jati Padang
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah