Pemprov DKI Nurut Rekomendasi Kejaksaan dan KPK, Pam Jaya Ambil Alih Aset Aetra dan Palyja

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 31 Januari 2022
Pemprov DKI Nurut Rekomendasi Kejaksaan dan KPK, Pam Jaya Ambil Alih Aset Aetra dan Palyja

Arsip - Petugas memeriksa sensor pengukur turbin dan Ph di Instalasi Pengolahan Air Palyja, Pejompongan, Jakarta, Jumat (9/1/2009). FOTO ANTARA/Fanny Octavianus/ama/aa.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mulai 1 Februari 2023, Perusahaan Air Minum (Pam) Jaya menjadi operator tunggal dalam pengelolaan cakupan air bersih perpipaan di Jakarta. Nantinya, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta sudah tidak lagi bekerja sama dengan Pam Jaya.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali memastikan kemitraan dengan Palyja dan Aetra tidak akan berlanjut. Kontrak kerja sama itu akan berakhir pada 31 Januari 2023 mendatang.

Baca Juga:

PAM Jaya Didesak Hentikan Kerja Sama dengan Palyja

Penghentian kerja sama ini dilakukan berdasarkan kajian-kajian yang telah dilakukan. Terlebih, kontrak kerja sama itu dipastikan berakhir pada 31 Januari 2023 mendatang dan tidak dilanjutkan.

“Kejaksaan dan KPK sudah memberikan rekomendasi seperti itu. Dan kita sudah sampaikan jadi keluarnya dengan baik-baik,” kata Marullah saat akselerasi transisi dan transportasi Pam Jaya di Jakarta Selatan, Senin (31/1).

Kontrak kerja dua mitra perusahaan swasta itu akan berakhir pada 31 Januari 2023 mendatang, sesuai perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada 6 Juni 1997.

"Februari target kita sudah present, beda operator, jadi operatornya itu bukan Palyja dan Aetra, 1 Februari operator di DKI itu Pam Jaya," kata Direktur Utama PAM Jaya, Syamsul Bachri Yusuf.

Baca Juga:

Kontrak Swastanisasi Air Segera Berakhir, PAM Jaya Siapkan Tim Transisi

Dalam kesepakatan bersama, enam bulan sebelum swastanisasi air bersih berakhir (31 Januari 2023) atau tepatnya pada Agustus 2022, Pam Jaya beserta Aetra dan Palyja sudah mempunyai roadmap bagaimana transisi Sumber daya Manusia (SDM) atau (persoalan karyawan) dan bagaimana teknis transisi aset.

Saat ini, kata Syamsul, Pam Jaya bersama Palyja dan Aetra telah membentuk tim teknis untuk menyelesaikan persoalan di atas tersebut.

"Mereka bertiga lagi ngobrol gimana planing yang sudah berjalan. Tentu di satu kamar ya, pam dengan Aetra dan pam dengan Palyja," urainya.

Baca Juga

Pemprov DKI Yakin 22 Ribu Titik Sumur Resapan Rampung Sesuai Jadwal

Tapi dalam waktu dekat ini pihaknya akan merekrut konsultan guna membantu kelancaran masa transisi terkait pengelolaan air bersih secara mandiri ini.

"Nantinya baru kita tau apa yang masalah apa yang tidak masalah, reality check nya enam bulan ke depan. Idealnya, bagusnya tiga tahun, tapi kan saya jadi dirut baru 4 minggu," ujarnya.

Pam jaya sendiri membutuhkan investasi hingga Rp 30 triliun untuk memberikan 100 persen layanan air bersih kepada masyarakat Jakarta. Saat ini, produksi air baku PAM Jaya di Jakarta baru mencapai 21 ribu liter per detik dengan cakupan layanan 66 persen.

Baca Juga

Sumur Resapan di ITC Cempaka Mas Dibuat Pihak Ketiga Pakai Dana PEN

"Sementara, untuk mencapai layanan hingga 100 persen butuh sekitar 33 ribu liter per detik. Angka Rp 30 triliun itu nilai investasi yang dibutuhkan PAM Jaya hingga 2030,” beber Syamsul.

Nilai investasi sebesar ini, selain untuk menambah kapasitas produksi air baku, juga dibutuhkan untuk membangun jaringan perpipaan sepanjang 4200 kilometer. Dana itu juga untuk menambahkan jumlah pelanggan air bersih di Jakarta.

"Target kita, mau 100 persen layanan itu itu harusnya nilai yang ideal itu kan 2,2 juta sampai 2,6 juta pelanggan PAM,” tegasnya. (Asp)

#Air Minum
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
DPR Sebut 'Gimmick' AMDK Berlabel 'Air Pegunungan' Bentuk Pelecehan Kedaulatan Negara, Menteri Jangan Hanya Mengimbau Masyarakat
Hanif mengingatkan publik agar tidak mudah tertipu dengan label "air pegunungan"
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
DPR Sebut 'Gimmick' AMDK Berlabel 'Air Pegunungan' Bentuk Pelecehan Kedaulatan Negara, Menteri Jangan Hanya Mengimbau Masyarakat
Indonesia
IHW Desak BPOM dan BPJPH Audit Aqua Terait Dugaan Penggunaan Air Sumur
IHW mendorong BPOM dan BPJPH melakukan audit menyeluruh terhadap fasilitas produksi dan sumber air yang digunakan oleh Aqua.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 24 Oktober 2025
IHW Desak BPOM dan BPJPH Audit Aqua Terait Dugaan Penggunaan Air Sumur
Indonesia
Aqua Dianggap Bohongi Konsumen soal Sumber Air, YLKI Minta Pemerintah Lakukan Audit
Aqua kini dianggap membohongi konsumen soal sumber air. YLKI pun meminta pemerintah untuk melakukan audit terhadap produsen air minum tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Aqua Dianggap Bohongi Konsumen soal Sumber Air, YLKI Minta Pemerintah Lakukan Audit
Indonesia
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Temuan bahwa sumber air Aqua di Subang berasal dari sumur bor, bukan mata air pegunungan sebagaimana diklaim, merupakan persoalan serius.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Indonesia
3 Depot Air Isi Ulang di Jaksel Ditutup Satpol PP, Ada Kandungan E Coli
Tempat usaha itu ditindak karena tidak memiliki izin usaha sesuai ketentuan, dan tidak memenuhi standar kualitas air.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
3 Depot Air Isi Ulang di Jaksel Ditutup Satpol PP, Ada Kandungan E Coli
Indonesia
Pit Galian Jatiwaringin-Hek Kramat Jati Ditutup, Lalu Lintas Sudah Kembali Normal
PAM Jaya menutup pit galian Jatiwaringin-Hek Kramat Jati. Saat ini, kondisi lalu lintas sudah kembali normal.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Pit Galian Jatiwaringin-Hek Kramat Jati Ditutup, Lalu Lintas Sudah Kembali Normal
Indonesia
Sambungan Perpipaan Rumah Naik Lebih dari 2 Kali Lipat Pasca Pengelolaan Air Diambil Alih PAM Jaya
Hingga Juni 2025, cakupan layanan air minum perpipaan PAM Jaya telah mencapai 72,69 persen dan mencakup sebagian besar wilayah di Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 12 Agustus 2025
Sambungan Perpipaan Rumah Naik Lebih dari 2 Kali Lipat Pasca Pengelolaan Air Diambil Alih PAM Jaya
Indonesia
Ingin Penumpang Biasa Bawa Tumbler, PT KAI Sudah Sediakan 102 Water Station di 39 Stasiun
PT KAI janji pengembangan akan terus berlanjut. Dalam waktu dekat, KAI akan menambah fasilitas Water Station.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 12 Juni 2025
Ingin Penumpang Biasa Bawa Tumbler, PT KAI Sudah Sediakan 102 Water Station di 39 Stasiun
Indonesia
Fakta di Balik Video Viral Galon Air Minum Penyok, Begini Penjelasan Pakar Universitas Trilogi
Meskipun demikian, ia mengakui bahwa galon yang penyok dapat mengurangi nilai estetikanya
Angga Yudha Pratama - Senin, 19 Mei 2025
Fakta di Balik Video Viral Galon Air Minum Penyok, Begini Penjelasan Pakar Universitas Trilogi
Indonesia
KAI Hadirkan Refill Station Air Minum di Stasiun, Dorong Penggunaan Tumbler
Melalui kemitraan strategis dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Coway telah memasang 170 unit pemurni air di 41 stasiun kereta api, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra.
Dwi Astarini - Jumat, 02 Mei 2025
KAI Hadirkan Refill Station Air Minum di Stasiun, Dorong Penggunaan Tumbler
Bagikan