Mendagri Wanti-wanti Libur Panjang Jangan Sampai Terjadi Lonjakan Corona
Ilustrasi - Pemudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta menjalani tes Corona Likelihood Metric (CLM).. (FOTO ANTARA/Andi Firdaus/am.)
MerahPutih.com - Masyarakat diprediksi bakal mengunjungi tempat-tempat wisata saat libur panjang di akhir Oktober.
Libur panjang pekan depan merupakan gabungan antara tanggal merah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Oktober serta dua cuti bersama pada 28 dan 30 Oktober. Dengan demikian, ada libur pada Rabu, Kamis, dan Jumat.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan masyarakat untuk menjaga diri saat liburan panjang tersebut.
Baca Juga:
Update Kasus Corona DKI Jumat (16/10): 92.382 Positif, 76.956 Orang Sembuh
"Tempat hiburan ini yang pertama kita minta kepada warga untuk menahan diri untuk tidak ikut berkerumun di satu tempat, karena untuk keselamatan bapak-bapak ibu-ibu dan saudara-saudara sendiri bersama keluarga," kata Tito usai ratas bersama Presiden Jokowi, Senin (19/10).
Purnawirawan jenderal polisi ini memprediksi masyarakat akan memanfaatkan hari Senin-Selasa dan Sabtu-Minggu untuk bablas libur panjang. Tapi mobilitas masyarakat di libur panjang ini dikhawatirkan berimbas pada kenaikan kasus corona.
"Pergerakan masyarakat ini bisa menimbulkan penularan. Oleh karena itu, ini perlu kita waspadai bersama agar liburan tidak jadi media penularan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan bersama," kata Tito.
Mantan Kapolri ini lalu menyinggung soal klaster keluarga yang rawan terbentuk saat liburan.
"Karena itu menahan diri untuk tidak berlibur ke tempat yang kita tau akan banyak kerumunan seperti puncak misalnya, atau di daerah Bandung, pantai dan lain lain," ucapnya.
Ia lantas mewanti-wanti masyarakat yang memutuskan untuk berpergian ke luar kota atau pulang kampung saat libur panjang pada bulan Oktober 2020. Dia meminta untuk melakukan tes COVID-19 terlebih dahulu.
"Seandainya memang akan ke luar kota, yakinkan betul bahwa diri masing-masing sudah dilakukan tes PCR," kata Tito.
Tito mengungkapkan, hal itu untuk memastikan bahwa warga yang berpergian tidak terpapar COVID-19. Sehingga, warga tersebut tidak menjadi penular COVID-19 ke keluarga atau masyarakat yang lain.
"Sehingga yakin bahwa dalam keadaan negatif. Jangan sampai menjadi penular bagi saudara-saudara kita, orang tua kita dan lain-lain yang ada di daerah dan saya kira untuk pengaturan lalu lintasnya nanti akan diatur oleh Polri, perhubungan dan lain-lain," tuturnya.
Tito pun berharap agar masyarakat Indonesia lebih memilih untuk tetap berdiam di rumah saat libur panjang minggu depan.
Terutama, bagi warga yang tinggal di zona merah atau daerah dengan risiko penularan COVID-19 tinggi.
"Bagi rekan-rekan, bapak-bapak, ibu-ibu yang di daerahnya merah, daerahnya rawan penularan, kalau memang bisa tidak pulang dan tidak berlibur lebih baik mungkin mengisi waktu di tempat masing-masing, beres-beres rumah atau tempat tinggal, menikmati liburan bersama keluarga di kediaman masing-masing. Itu yang diharapkan," ungkap Tito.
Baca Juga:
Jokowi Perintahkan Cegah Lonjakan COVID-19 Saat Libur Panjang Oktober
Pemerintah menyarankan agar warga yang berada di zona merah corona tidak pergi berlibur atau pulang kampung.
Tito memberi saran alternatif kegiatan saat libur panjang di rumah saja, yaitu salah satunya beres-beres rumah.
"Rekan-rekan yang daerahnya merah, rawan penularan, kalau memang bisa tidak pulang dan tidak berlibur. Lebih baik isi waktu di tempat masing-masing. Beres-beres rumah atau tempat tinggal, menikmati liburan bersama keluarga di kediaman masing-masing. Itu yang diharapkan," paparnya.
Ia berpesan kepada kepala daerah menjaga kapasitas tempat wisata saat libur panjang pekan depan.
Jangan sampai tempat wisata menjadi klaster penularan COVID-19 di libur panjang.
"Tempat wisata tersebut harus dikelola sedemikian rupa, diberikan pengumuman, disampaikan kepada warga, agar tempat itu tidak melebihi kapasitas misalnya 50 persen atau 30 persen, dilakukan secara bergelombang, dan lain-lain," kata Tito. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Pakai Masker Picu Keracunan Karbondioksida
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Setop Pemborosan dan Perkuat Efisiensi Anggaran
Mendagri Tito soal Pemotongan TKD: Bukan Hal Baru, saat Pandemi COVID-19 Juga Pernah Dilakukan
Mendagri Tito Bagi-Bagi Tugas 3 Wamen Jadi Koordinator Wilayah Berdasarkan Zona Waktu
Mendagri Tito Tiba di Istana, Pastikan Ada Pelantikan Menko Polkam Baru
Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah
Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri
Menteri Tito Sebut BUMD Rugi Karena Banyak Titipan, Pramono Sebut Tunjuk Tim Sukses Jadi Komisaris Tidak Masalah
Perusahaan Besar Terlibat Kasus Beras Oplosan, DPR: Jangan Ditutup-tutupi, Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu
300 BUMD Merugi Rp 5,5 Triliun, Tito: Banyak Diisi Orang Tak Profesional dan Tim Sukses