SpaceX Habiskan Uang Triliunan Tiap Bulan Demi 120 Satelit
Presentasi regulasi dilakukan pihak SpaceX kepada FCC. (Foto: earthsky)
SEMENJAK misi Starlink, SpaceX terus berkembang dengan semakin banyaknya satelit yang diluncurkan ke orbit rendah. Beberapa detil lebih lanjut tentang misi tersebut telah diungkapkan.
Dalam presentasi regulasi kepada Federal Communications Commission (FCC) pada tanggal 31 Juli, SpaceX menjelaskan jumlah investasinya, konstruksi terminal pengguna di masa depan, serta kemampuan manufakturnya. Pada akhirnya satelit-satelit itu pasti akan hadir dari suatu tempat.
Baca juga:
Sukses, SpaceX Membawa Pulang Dua Astronautnya Kembali ke Bumi
Misi satelit pertama yang dikirim Starlink hanya dimulai pada Mei 2019. Setelah peluncuran selama sembilan bulan, dan dengan lebih dari 500 satelit sudah beroperasi sesuai Teslarati. Misi tersebut telah menciptakan konstelasi satelit terbesar yang pernah ada.
Belum mendekati kata selesai, karena bahkan sebelum akhir tahun ini, SpaceX mengharapkan untuk meluncurkan lebih banyak satelit selama lima hingga delapan misi yang ditargetkan.
Dilansir dari laman Interesting Engineering, meskipun peluncuran ini telah dibagikan secara luas kepada publik, perusahaan tetap bungkam tentang infrastruktur produksi satelit yang belum diselesaikan.
Baca juga:
Virgin Galactic Dibuat untuk Memuaskan Wisatawan Luar Angkasa
Jadi, cukup mengejutkan bahwa informasi tersebut dibagikan melalui presentasi FCC. Yang menjelaskan di antara faktor-faktor lain, bahwa perusahaan membangun 120 satelit setiap bulan di pabrik Redmond di Washington.
Selain itu, mereka juga mengungkapkan informasi bahwa mereka menginvestasikan lebih dari USD70 juta atau sekitar Rp1 triliun per bulan untuk mengembangkan dan memproduksi ribuan konsumen pengguna terminal.
Sesuai Teslarati, fasilitas Redmond SpaceX menawarkan sekitar 14.000 meter persegi ruangan untuk bekerja, dengan kemungkinan besar sepertiga dari yang disediakan untuk perakitan satelit. Sesuai perhitungan mereka, itu berarti SpaceX dapat mencapai fase pertama dengan sekitar 4.400 satelit dalam tiga tahun.
Namun, untuk mencapai fase kedua, dengan perkiraan 12.000 satelit, diikuti oleh fase ketiga dengan sekitar 40.000 satelit, SpaceX perlu meningkatkan kemampuannya. (lgi)
Baca juga:
NASA dan SpaceX Tunda Misi Peluncuran Roket karena Cuaca Buruk
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Bocoran Huawei MatePad Mini 8.8: Tablet Premium dengan Fitur Satelit
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!