Kesehatan Mental

Langkah untuk Atasi Gangguan Skizofrenia

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Desember 2021
Langkah untuk Atasi Gangguan Skizofrenia

Jangan anggap enteng gangguan skizofrenia. (Foto: Pixabay/Clard)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENDAPAT diagnosa gangguan skizofrenia pasti sangat menyakitkan bagi pengidapnya. Karena sejatinya tidak ada orang yang mau mengidap gangguan kejiwaan. Tapi jika dilihat dari berbagai faktor eksternal atau latar belakang keluarga, seseorang bisa saja mengidap gangguan jiwa seperti skizofrenia.

Perlu diketahui, skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang membuat pengidapnya mengalami halusinasi atau keyakinan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. simpelnya, penderita skizofrenia merasa ada 'teman khayalan' yang selalu mengikuti dirinya. Padahal teman tersebut hanya ada di pikirannya saja. Orang dengan skizofrenia juga sering mengalami paranoid terhadap sesuatu.

Menurut laman helpguide, gangguan skizofrenia bisa dikatakan aman jika hanya menunjukkan gejala ringan. Sayangnya jika diabaikan, gangguan skizofrenia bisa merugikan banyak orang. Karena gangguan skizofrenia menyebabkan halusinasi, penderita berisiko menyerang orang lain di ruang publik. Tentunya saat ini ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan skizofrenia.

Baca juga:

Makanan Sehat yang Baik untuk Kesehatan Mental

1. Menerima kenyataan

Langkah untuk Mengatasi Gangguan Skizofrenia
Menerima hasil diagnosa dengan lapang dada. (Foto: Pixabay/Allinoch)

Hal pertama yang harus dilakukan oleh penderita skizofrenia adalah menerima kenyataan. Memang tidak mudah, tapi melapangkan dada dan menerima hasil diagnosa dokter tentunya akan mempermudah proses terapi.

Kondisi kejiwaan manusia yang sakit akan lebih mudah disembuhkan ketika penderitanya ikhlas dan menerima proses pengobatan.

2. Terbuka pada dokter

Langkah untuk Mengatasi Gangguan Skizofrenia
Jalin komunikasi yang baik dengan dokter. (Foto: Pixabay/DarkoStojanovic)

Selanjutnya penderita harus menemukan dokter jiwa yang tepat dan cocok dengan kepribadian masing-masing. Mencari dokter yang tepat ibarat mencari sebuah jarum di dalam tumpukan jerami. Setelah mendapatkan dokter yang tepat, kamu harus terbuka terhadap gejala-gejala yang sering terjadi.

Usahakan untuk mendekatkan diri kepada dokter yang telah dipilih untuk mempermudah dokter dalam memberikan penanganan yang tepat. Dokter pun harus berusaha untuk terus menanyakan kabar pasien untuk melihat perubahan yang signifikan setelah melakukan terapi. Baik pasien mau pun dokter harus bersikap kooperatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Baca juga:

Control Freak, Ketika Seseorang Suka Mengatur Sekitarnya

3. Rutin terapi

Langkah untuk Mengatasi Gangguan Skizofrenia
Mengikuti sesi terapi secara disiplin. (Foto: Pixabay/jamesoladujoye)

Penderita skizofrenia wajib mengikuti sesi terapi secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh dokter. Melewatkan terapi sekali dua kali bisa mengacaukan strategi penyembuhan yang telah disusun rapi oleh dokter. Untuk memudahkan dirimu, atur jadwal dengan menggunakan alarm di handphone sebagai pengingat.

4. Disiplin obat

Langkah untuk Mengatasi Gangguan Skizofrenia
Minum obat-obatan sesuai dengan takaran dan jadwal yang diberikan dokter. (Foto: Pixabay/Pexels)

Jika gejala gangguan skizofrenia sudah sangat parah, biasanya dokter akan memberikan rangkaian obat untuk membantu menenangkan kondisi emosional penderita. Untuk itu penderita juga wajib disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan yang telah diberikan dokter sesuai dengan takaran dan jumlah yang telah ditentukan. Pemberian obat-obatan tentunya akan membantu proses terapi penyembuhan gangguan skizofrenia. (Mar)

Baca juga:

Tiru Kebiasaan Orang Bahagia

#Kesehatan Mental #Gangguan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, dr. Adhi memperingatkan bahwa hal tersebut dapat berujung pada depresi resisten pengobatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan