Konflik Rusia-Ukraina Memuncak, Pemerintah Diminta Segera Evakuasi WNI
Tank bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, 24 Februari 2022. (ANTARA/Reuters/Carlos Barria/as)
MerahPutih.com - Sejumlah ledakan terjadi di Ibu Kota Ukraina, Kiev dan di Kota Kharkiv tak lama usai Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus ke wilayah Donbas.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta pemerintah Indonesia segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Ukraina.
“Mengingat eskalasi konflik Rusia dan Ukraina yang semakin meningkat, demi pertimbangan kemanusiaan, kami meminta pemerintah RI untuk segera mengevakuasi saudara-saudara kita yang masih berada di wilayah Ukraina,” kata Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka dalam keterangan tertulis, Kamis (24/2).
Baca Juga:
Ukraina Tutup Wilayah Udara bagi Penerbangan Sipil
Isyana menambahkan, dalam situasi peperangan, siapa pun bisa menjadi korban. Karena itu, potensi ancaman terburuk yakni jatuhnya korban dari WNI harus dihindari sedini mungkin.
“Kita tidak bisa lagi menunda-nunda pemulangan WNI, situasi semakin genting, tidak ada yang bisa menjamin keselamatan saudara-saudara kita di sana. KBRI di Kiev harus proaktif memulangkan para WNI,” ujarnya.
Baca Juga:
Rusia Serang Ukraina, PM Inggris: Kami Tidak Akan Berdiam Diri
Terkait konflik itu sendiri, senada dengan Presiden Jokowi, PSI menyatakan semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan berkontribusi pada perdamaian.
Dari data Kementerian Luar Negeri yang dirilis pekan lalu, setidaknya 138 WNI masih berada di Ukraina saat ini.
Rentetan ledakan di dua kota terbesar di Ukraina itu terjadi setelah Presiden Rusia,Vladimir Putin, mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur, Donetsk dan Luhansk.
Selain itu, ledakan juga terdengar di Provinsi Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina. (Pon)
Baca Juga:
Rusia Menyerang, Presiden Ukraina Berlakukan Dekrit Status Darurat
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ratusan WNI Tejebak di Myanmar, 54 Orang Segera Dibawa Pulang
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
Banyak WNI yang Jadi Korban Sindikat Online Scam di Kamboja, Komisi I DPR Desak Pemerintah Tindak Tegas
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI