Kini Anak di Bawah 13 Tahun Tak Bisa Buat Instagram

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 05 Desember 2019
Kini Anak di Bawah 13 Tahun Tak Bisa Buat Instagram

Ada kebijakan baru dari Instagram (Foto: Engadget)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Instagram mulai memberikan aturan ketat bagi para pengguna barunya. Dilansir dari Antaranews.com, Kamis (5/12) platform berbagi foto dan video milik Facebook Inc ini memperbarui sistem pendaftaran untuk menjamin keamanan pengguna muda di jejarig sosial itu.

Instagram akan meminta pengguna baru yang mendaftar memasukan tanggal lahir. Nantinya seseorang yang di bawah usia 13 tahun tidak akan bisa membuat akun di Instagram.

Baca juga:

Inilah Pengguna Pertama Instagram

Instagram meminta tanggal lahir untuk pengguna baru yang akan mendaftar. (ANTARA/HO Instagram Indonesia)
Instagram meminta tanggal lahir untuk pengguna baru yang akan mendaftar. (ANTARA/HO Instagram Indonesia)

"Mulai hari ini, Instagram akan menanyakan tanggal lahir pengguna ketika mereka membuat akun di Instagram. Berdasarkan Ketentuan Penggunaan, pengguna harus berusia minimal 13 tahun untuk memiliki akun di sebagian besar negara," kata Instagram dalam keterangan pers.

Kebijakan tersebut sengaja dibuat untuk mencegah orang yang belum cukup umur bergabung dengan Instagram sehingga memberikan rasa aman bagi pengguna. Selain itu Instagram juga berharap bisa menghadirkan pengalaman yang lebih sesuai dengan usia pengguna.

Baca juga:

Ingin Akun Instagram Kamu Terverifikasi? Ini Caranya!

Instagram menjamin data mengenai tanggal lahir tidak akan bisa dilihat oleh orang lain. Hanya pemilik akun saja yang bisa melihatnya. Tapi jika akun Instagram terhubung dengan akun Facebook, platform akan menambahkan tanggal lahir di profil Facebook. Tanggal lahir di Instagram juga otomatis berubah jika pengguna mengganti informasi tersebut di Facebook.

Instagram membuat aturan baru (Foto: Pixabay/Webster2703)
Instagram membuat aturan baru (Foto: Pixabay/Webster2703)

"Informasi ini bukan informasi umum dan hanya pengguna yang dapat melihatnya ketika melihat informasi pribadi akun mereka di Instagram," tulis Instagram.

Pembaruan lainnya, Instagram akan memberikan kontrol bagi pengguna untuk mengatur siapa saja yang bisa mengirimkan pesan melalui fitur Direct. "Orang yang mengaktifkan pengaturan ini tidak akan lagi menerima pesan, permintaan pesan grup, atau balasan Stories dari orang-orang yang tidak mereka ikuti," demikian penjelasan Instagram.

Baca juga:

Trik Sukses Bisnis Tanpa Modal di Instagram

#Instagram #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Pertamina memberikan imbalan Rp 7 juta bagi netizen yang mengunggah citra baiknya di media sosial. Lalu, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 29 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Bagikan