Jokowi Pantau Penanganan Dampak Bencana Siklon Seroja di NTT

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 April 2021
Jokowi Pantau Penanganan Dampak Bencana Siklon Seroja di NTT

Presiden Joko Widodo di NTT. (Foto: Sekretariat Negara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo kunjungan kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memastikan penanganan dampak bencana berjalan dengan baik.

Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, sekitar pukul 06.00 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Frans Seda, Kabupaten Sikka, NTT.

Baca Juga:

Jokowi Kirim Ribuan Paket Sembako untuk Korban Bencana Alam di NTT dan NTB

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk mengirimkan bantuan sembako ke daerah terdampak bencana di NTT sejak Senin (5/4).

Pasukan TNI pun diterjunkan untuk mengangkut dan mendistribusikan bantuan Presiden, mulai Selasa (7/4) secara bertahap sejumlah 5.000 paket sembako berhasil diberangkatkan, sebagian diangkut menggunakan Hercules TNI AU dan sisanya dengan Kapal Perang TNI AL menuju daerah bencana.

Tercatat sebanyak 3.500 paket sembako tersebut pun telah tiba di Adonara dan Lembata. Bantuan langsung dibagikan ke warga terdampak bencana. Sejumlah 10.000 Sembako bantuan Presiden berikutnya segera disusulkan menunggu kesiapan alat transportasinya. Selain NTT, Presiden juga mengirimkan bantuan 13.000 paket sembako ke daerah terdampak bencana di Kabupaten Bima Provinsi NTB.

Kota Kupang dan 21 kabupaten di Provinsi NTT dilanda sejumlah bencana akibat dari siklon tropis seroja sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat telah menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai 6 April sampai 5 Mei 2021.

Banjir bandang di NTT. (Foto: Antara)
Caption

BNPB telah mendistribusikan sejumlah bantuan logistik ke wilayah terdampak. Adapun bantuan tersebut telah sampai di Bandar Udara (Bandara) El Tari, Kupang, NTT berupa; 120 buah kasur lipat, 5.000 lembar selimut, 20.000 alat rapid test antigen, 5.040 pak pembalut, 260 paket perlengkapan bayi, 16 unit tenda pengungsi, 642 paket lauk pauk, 408 paket makanan siap saji, 408 paket makanan tambahan gizi, 50.000 lembar masker kain, 100.000 lembar masker medis dan 50.000 lembar masker anak.

Selanjutnya rencana bantuan logistik pada hari ini (9/4) akan didatangkan kembali dari Jakarta untuk dikirimkan ke Bandara El Tari meliputi 50.000 lembar masker kain, 30.000 lembar masker medis, 10.000 lembar masker medis anak, 8 unit tenda pengungsi dan 504 buah lampu air garam. (Knu)

Baca Juga:

DPRD NTT Desak Pemerintah Daerah Tanggap Darurat Fasilitas Vital

#Nusa Tenggara Timur (NTT) #Banjir Bandang #Banjir #Bencana Alam
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan
Indonesia
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Badan Geologi meminta masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan
Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Tim reaksi cepat itu bertugas mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire melakukan asesmen untuk menentukan status bencana di Nabire.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Indonesia
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus
Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Indonesia
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Ancaman bencana bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, aliran sungai, hingga aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Indonesia
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Simak langkah-langkah pemulihan pasca-bencana yang akan dilakukan secara kolaboratif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Bagikan