Indonesia Diminta Buka Suara Terkait Kunjungan Pelosi ke Taiwan


Ketua DPR AS, Nancy Pelosi (dress pink) bersama rombongan tiba di Taiwan Selasa (2/8). Foto: Twitter/@SpeakerPelosi
MerahPutih.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi melakukan kunjungan ke Taiwan pada Selasa (2/9). Kedatangan Pelosi mendapatkan kecaman dari Tiongkok.
Menyikapi hal tersebut, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Hikmahanto Juwana mengatakan kunjungan Pelosi sudah dapat dipastikan akan memperuncing ketegangan antara Tiongkok-AS yang dapat mengganggu stabilitas keamanan kawasan.
Baca Juga
Oleh karena itu, Hikmahanto meminta Kementerian Luar Negeri RI buka suara menanggapi kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.
“Karena cepat atau lambat Indonesia akan terdampak oleh ketegangan antara AS dan Tiongkok,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/8).
Hikmhanto membeberkan Indonesia harus bersikap terkait kunjungan Pelosi ke Taiwan itu karena tiga alasan. .
Pertama, AS tidak henti-hentinya melakukan provokasi di sejumlah kawasan dan terakhir di Eropa saat menyambut keinginan Ukraina untuk menjadi anggota baru NATO.
"Ini yang memunculkan kekhawatiran Rusia hingga negara itu melakukan operasi militer khusus ke Ukraina," kata Hikmahanto.
Baca Juga
Amerika dan Sekutunya Cari Cara Kurangi Keuntungan Rusia Dari Penjualan Minyak
Kemudian, yang kedua adalah AS melakukan kebijakan luar negeri standar ganda.
Di satu sisi, AS mengecam langkah Rusia yang mengakui Luhantsk dan Donetsk, yang memisahkan diri dari Ukraina, namun di sisi lain seolah mendukung Taiwan untuk memisahkan diri dari Tiongkok dengan kunjungan Polesi.
Terakhir, lanjut dia, kunjungan Pelosi dapat bisa mendorong China bersekutu dengan Rusia untuk melawan kebijakan luar negeri AS yang provokatif.
“Konsekuensinya, keamanan dunia akan terpengaruh. Bahkan perang di Ukraina akan berlangsung lebih lama lagi, termasuk penderitaan rakyat Ukraina,” pungkasnya. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan

Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional

Keluarga Arya Daru Minta RDP ke DPR, Kuasa Hukum Yakin Seribu Persen Ada Pembunuhan Berencana

PBB Soroti Potensi Pelanggaran HAM di Indonesia, Kemlu RI: Segera Ditangani sesuai Mekanisme Hukum

DPR Minta Kemlu Evaluasi SOP Keamanan Diplomat Pasca Tewasnya Zetro Leonardo Purba di Peru

Mabes Polri Jadikan Temuan Baru dari Kelurga sebagai Atensi, yakin Fakta Baru Kematian Diplomat Arya Daru akan Terbongkar

Tidak Ada Niat Mengeluarkan Warga Gaza dari Tanah Airnya dalam Rencana Evakuasi

Lingkungan Kemlu Syok Berat Pasca Tragedi Arya Daru, Ada Tekanan Mental di Balik Tirai Kedutaan?

Handphone Korban Masih Belum Ditemukan, Kasus Kematian Diplomat Arya Daru Tak Dihentikan

Lakban Kuning yang Melilit Wajah Dibeli Sendiri oleh Arya Daru Pangayunan di Yogyakarta
