Sains

Gas Fosfin, Tanda Ada Kehidupan di Venus?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 16 September 2020
Gas Fosfin, Tanda Ada Kehidupan di Venus?

Venus lama dianggap sebagai planet yang mati ini menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. (wikipedia/NASA JPL-Caltech)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PLANET Venus cenderung diabaikan dalam penelitian karena kondisinya tidak menyenangkan. Bahkan, banyak ilmuwan percaya planet ini mati.

Menurut The New York Times, para ilmuwan lebih mencari tanda-tanda kehidupan di tempat lain. Biasanya di Mars dan baru-baru ini di Europa, Enceladus, dan yang lainnya di planet raksasa.

Baca juga:

Keren, 5 Planet Ini Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang dari Bumi

Namun, belum lama ini para ilmuwan menemukan adanya tanda kehidupan di Venus. "Ini adalah penemuan yang mengejutkan dan out of the blue," kata Sara Seager, ilmuwan planet di Institut Teknologi Massachusetts.

Melansir laman The Guardian, para astronom mendeteksi gas fosfin sejauh 30 mil di atmosfer Venus dan gagal mengidentifikasi proses selain kehidupan yang dapat menjelaskan keberadaannya. Padahal, Venus memiliki atmosfer yang sangat beracun. Awan di Venus mengandung 90% asam sulfat.

Penemuan ini memunculkan bahasan adanya alien di luar sana. (unsplash/miriamespacio)

"Benar-benar mengejutkan untuk mengatakan bahwa kehidupan dapat bertahan hidup dikelilingi oleh begitu banyak asam sulfat," kata Prof Jane Greaves, astronom di Universitas Cardiff yang memimpin studi itu.

Mereka menemukan sekitar 5 hingga 20 bagian per miliar gas fosfin di Venus. Meskipun angka-angka itu mungkin tampak kecil, itu ribuan kali lebih banyak daripada yang ada di atmosfer bumi.

Di bumi, gas fosfin dilepaskan oleh mikroba di lingkungan yang kekurangan oksigen, seperti sedimen danau dan isi perut hewan.

Bagaimana kira-kira mikroba ini sampai di Venus? Tebakan terbaiknya karena mereka berasal dari permukaan ketika Venus memiliki lautan hingga 700 juta tahun yang lalu. Tetapi mereka dipaksa ke langit ketika planet mengering.

Adanya tanda-tanda kehidupan di venus memunculkan bahasan kemungkinan adanya alien di luar sana. Tapi, beberapa peneliti mempertanyakan hipotesis ini.

Baca juga:

5 Jenis Hujan Teraneh di Planet-Planet, dari Besi hingga Berlian

Mereka justru mengatakan gas tersebut dapat dihasilkan dari proses atmosfer atau geologi yang tidak dapat dijelaskan di planet misterius itu.

Penemuan ini juga mengikuti sejarah pendeteksian gas di dunia lain yang dapat menjadi tanda-tanda kehidupan. Seperti gas metana atau oksigen di Mars, yang bisa dihasilkan oleh reaksi kimia yang tidak melibatkan kehidupan sama sekali.

Sering disebut kembaran bumi, massa venus kira-kira sama dengan bumi. (unsplash/nypl)

Walau begitu, adanya kehidupan di Venus atau planet lain tidak sepenuhnya tidak mungkin walau planet tersebut dianggap berbahaya dan beracun. Dulu bumi pun tidak sebegitu ramah kepada kita.

Bumi dimulai dengan atmosfer yang bebas oksigen. Butuh miliaran tahun sebelum terdapat oksigen yang cukup untuk membuat manusia tetap hidup.

Saat ini para peneliti menganggap penemuan ini masih tidak lengkap. Mereka sedang mengusahakan melakukan penelitian lebih lanjut akan penemuan yang dahsyat ini.

Para peneliti ingin mengumpulkan lebih banyak data teleskop dan melihat model mereka diuji. Misi ruang angkasa robotik ke Venus juga dapat memajukan pencarian.

Badan antariksa India telah mengusulkan misi di tahun-tahun mendatang. Begitu pula perusahaan roket swasta, Rocket Lab. (lev)

Baca juga:

Ternyata Planet Mars Tak Semerah yang Terlihat

#Planet Venus #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan