Edukasi Perubahan Iklim Krusial bagi Perempuan

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 27 Oktober 2022
Edukasi Perubahan Iklim Krusial bagi Perempuan

Edukasi mengenai perubahan iklim penting bagi perempuan. (foto: pexels-gustavo-fring)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUBAHAN iklim kian nyata. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 2.800 bencana telah terjadi di Indonesia sepanjang 2022 ini. “Sebagian besar merupakan bencana meteorolgi, seperti banjir, kekeringan, longsor, kekeringan, gagal panen, dan sebagainya,” jelas Direktur Kesiapsiagaan Bencana BNPB Pangarso Suryotomo dalam webinar Climate Crisis Education, A Starting Point for Climate Action yang digelar Plan Internasional Indonesia, Sabtu (22/10).

Bencana meteorologi yang acap terjadi, jelas Pangarso, amat terkait dengan perubahan iklim. “Di Indonesia, wilayah Sumatra, Jawa, Sulawesi, juga separuh wilayah Kalimantan punya potensi tinggi dan sedang dalam kerawanan bencana meteorologi. Ada 53 ribu desa dengan 51 juta keluarga yang berisiko terkena dampaknya,” jelasnya. Fakta tersebut mengungkap betapa ancaman perubahan iklim kian nyata di Tanah Air.

BACA JUGA:

Perubahan Iklim Dunia Kian Mengkhawatirkan

Dengan melihat hal tersebut, Pangarso menekankan pentingnya pemahaman mengenai perubahan iklim untuk mitigasi bencana di masa depan. “Kerawanan ini harus disikapi dengan menyiapkan diri sejak dini, salah satunya melalui edukasi,” imbuhnya.

plan indonesia
Plan Indonesia luncurkan GLA LMS on Climate Change untuk edukasi perubahan iklim. (foto: dok Plan Indonesia)

“Amat penting bagi kaum muda, khususnya perempuan, untuk terlibat secara aktif dalam aksi mengurangi dampak perubahan iklim,” jelas Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti dalam kesempatan yang sama. Untuk itulah, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), ujar Dini, meluncurkan platform pembelajaran digital berbasis web bernama Learning Management System (LMS) Girls Leadership Academy (GLA). LMS diharapkan menjadi ruang pembelajaran mandiri bagi anak dan kaum muda perempuan di Indonesia.

Captain River Warrior Indonesia Thara Bening mengajak kaum muda untuk ambil bagian dalam inisiatif ini demi masa depan bumi. Dengan situasi Indonesia yang rawan bencana yang terkait perubahan iklim, menurutnya, penting bagi anak dan kaum muda perempuan untuk memiliki pengetahuan tentang hal itu. “Sekarang saatnya kaum muda perempuan mempimpin, maju tanpa ragu untuk menjadi inovator dan pemimpin menghadapi perubahan iklim,” ujar Thara yang bersama River Warior telah mengadakan pembersihan, pengawasan, serta advokasi kelestarian sungai di Jawa Timur.

BACA JUGA:

'Darurat' DBD di Singapura Pertanda Perubahan Iklim

Perempuan menjadi bagian nan krusial dalam edukasi perubahan iklim. Saat bencana terjadi, kaum perempuan dan anak-anak menjadi yang paling rentan terdampak. “Kita bisa lihat contohnya di beberapa daerah yang mengalami kekeringan. Perempuan, karena secara budaya lekat dengan urusan domestik, menjadi pihak yang harus bekerja mencari air dari sumber yang jauh,” papar Girls Leadership Academy Manager Plan Indonesia Guster Sihombing saat menjawab Merahputih.com. Hal itu diamini Pangarso. Ia menambahkan, di beberapa daerah, bahkan ada budaya bahwa perempuan tak boleh keluar rumah tanpa didampingi anggota keluarga pria. “Hal ini menyulitkan bagi perempuan saat harus menyelamatkan diri kala bencana datang,” katanya.

Thara, Guster, dan Pangarso sepakat bahwa kaum muda perempuan harus diperkuat supaya lebih terlibat dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan begitu, mereka dapat mengenal lingkungan mereka, memahami perubahan iklim yang terjadi di sekitar, dan mampu mengambil aksi untuk mengurangi dampaknya.

climate change
Saatnya kaum muda ambil tindakan dalam pencegahan perubahan iklim. (foto: pexels-robin-erino)

Dengan edukasi berbasis web lewat platform LMS atau Kelas GLA, pengetahuan seputar perubahan iklim bisa diakses dari mana saja dan kapan saja. “Cara ini kami pilih demi mengatasi kendala perbedaan waktu dan jarak yang ada,” jelas Guster. Materi yang ada dalam GLA, jelasnya, dikembangkan dari kurikulum Plan International, dengan visualisasi yang menarik dan interaktif. Dengan begitu, anak dan kaum muda perempuan bisa menikmati proses pembelajaran. “Semoga platform ini menjadi rumah bagi aksi-aksi baik untuk bumi di masa mendatang,” kata Dini.

Senada, Pangarso mengapresiasi adanya platform untuk edukasi mengenai perubahan iklim ini. “Di masa depan, saya ingin melihat lebih banyak kaum muda membawa tumbler, sebagai aksi nyata mengurangi sampah plastik, seperti layaknya menggenggam ponsel ke mana pun pergi,” ujarnya.

Thara menamabahkan, kita harus mulai melakukan perubahan mulai dari sekarang, dimulai dari hal-hal kecil. “Bumi tempat kita tinggal, rumah kita ini, hanya ada satu. Ayo jaga bersama,” tegasnya.(dwi)

BACA JUGA:

Banyak Orang Indonesia Tak Percaya Perubahan Iklim

#Lingkungan Hidup Dan Kehutanan #Perubahan Iklim
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Para ahli menggunakan pemodelan untuk memproyeksikan jumlah korban sebelum data resmi dirilis.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Dunia
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Secara geografis, Pakistan sangat rentan terhadap perubahan iklim karena menghadapi ancaman panas ekstrem sekaligus curah hujan tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Indonesia
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Capaian ini sejalan dengan semangat penyelenggaraan event yang mengedepankan keberlanjutan, efisiensi energi, dan penggunaan kendaraan berbasis listrik.
Dwi Astarini - Rabu, 23 Juli 2025
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos
Dunia
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
"Tren jangka panjang terkait meningkatnya suhu samudra terlihat jelas secara global."
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
Fun
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
Nama-nama seperti Kunto Aji, Reality Club, Teddy Adhitya, Sukatani, hingga Ave The Artist, ikut serta dalam program ini
Wisnu Cipto - Kamis, 03 Juli 2025
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
Lifestyle
Prochlorococcus: Bakteri Mikro Penyelamat Bumi yang Terhubung Melalui Nanotube
Temukan bagaimana Prochlorococcus, bakteri terkecil di Bumi, menggunakan nanotube untuk bertukar nutrisi dan menjaga ekosistem laut. Penemuan revolusioner ini mengubah cara kita memahami kehidupan mikroba!
ImanK - Rabu, 19 Februari 2025
Prochlorococcus: Bakteri Mikro Penyelamat Bumi yang Terhubung Melalui Nanotube
Dunia
Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah
efek pemanasan dari perubahan iklim mengurangi tingkat keparahannya hingga 22 persen.??
Dwi Astarini - Selasa, 11 Februari 2025
Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah
Indonesia
Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang
Suplai oksigen ke manusia akan berkurang.
Dwi Astarini - Rabu, 20 November 2024
Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang
Bagikan