Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Sebanyak 68 persen destinasi wisata di Australia terancam perubahan iklim.(foto: pexels-ricky-rijan)
MERAHPUTIH.COM — SEBANYAK 1,5 juta warga Australia yang tinggal di wilayah pesisir terancam dampak kenaikan permukaan laut pada 2050. Demikian terungkap dalam laporan iklim nasional terbaru. Penilaian Risiko Iklim Nasional pertama Australia itu memprediksi bencana iklim yang lebih sering dan lebih parah, termasuk banjir, siklon, gelombang panas, kekeringan, dan kebakaran hutan.
“Masyarakat Australia sudah merasakan dampak perubahan iklim saat ini. Tapi jelas bahwa setiap derajat pemanasan yang bisa kita cegah sekarang akan membantu generasi mendatang terhindar dari dampak terburuk di masa depan,” kata Menteri Perubahan Iklim Australia Chris Bowen, dikutip BBC.
Laporan ini meninjau tiga skenario pemanasan global, yaitu di atas 1,5 derajat celsius, 2 derajat celsius, dan 3 derajat celsius. Australia sendiri sudah melewati ambang 1,5 derajat celsius, dan pada 3 derajat celsius diperkirakan kematian akibat panas di Sydney bisa naik lebih dari 400 persen serta hampir tiga kali lipat di Melbourne.
Dalam laporan setebal 72 halaman itu disebutkan tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan. Dampaknya termasuk lonjakan kematian akibat gelombang panas, penurunan kualitas air karena banjir dan kebakaran hutan, serta turunnya nilai properti hingga 611 miliar dolar Australia (Rp 6.466 triliun).
Baca juga:
Pada 2050, jumlah komunitas pesisir yang berada di zona risiko tinggi dan sangat tinggi akan meningkat. Jika populasi tetap sama, lebih dari 1,5 juta orang akan terdampak. Wilayah utara Australia, komunitas terpencil, dan pinggiran kota besar termasuk yang paling rentan. Laporan juga memperingatkan bahwa terumbu karang seperti Great Barrier Reef di Queensland dan Ningaloo Reef di Australia Barat, yang sudah mengalami pemutihan massal, akan menghadapi risiko lebih besar kehilangan keanekaragaman hayati akibat pemanasan laut.
“Hal yang jelas dari penilaian ini ialah seluruh Australia memiliki banyak hal yang dipertaruhkan. Biaya tidak bertindak akan selalu lebih besar daripada biaya bertindak,” kata Bowen.
Pemerintah Australia merespons laporan ini dengan meluncurkan rencana adaptasi nasional yang merinci kolaborasi pemerintah federal, negara bagian, dan lokal dalam menghadapi isu iklim. Bowen juga menegaskan target emisi 2035 akan ditetapkan secara ambisius dan realistis, dengan masukan dari Climate Change Authority.
Australia sebelumnya telah berkomitmen menurunkan emisi sebesar 43 persen pada 2030, meski masih dikritik karena ketergantungan besar pada bahan bakar fosil.
CEO Climate Council Amanda McKenzie menyebut temuan laporan itu mengerikan dan meminta pemerintah menetapkan target pengurangan emisi yang lebih tinggi.
“Laporan ini menunjukkan betapa dahsyatnya biaya jika kita tidak bertindak. Semakin lama kita menunda pemotongan emisi secara besar dan berkelanjutan, semakin sulit melindungi masyarakat dari gelombang panas, banjir, dan kebakaran yang semakin parah,” kata McKenzie mengingatkan.(dwi)
Baca juga:
Prabowo Sebut Ancaman Perubahan Iklim hingga Kenaikan Permukaan Air Laut Ancam Wilayah Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Cuaca Ekstrem seperti Fenomena Hujan Es Masih Berpotensi Terjadi di Tangerang Raya Tiga Hari Ke Depan
6-8 November Jakarta Banjir Rob, Pramono Takut Ini Terjadi
Jakarta Siaga 25 Hari Cuaca Ekstrem, Pramono Tetapkan Syarat Modifikasi Cuaca
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.
Badai Melissa Melintasi Kuba, Haiti, dan Jamaika, Tewaskan Puluhan Orang dan Tinggalkan Jejak Kehancuran
Bertahan Seabad, Pesan dalam Botol dari Prajurit Perang Dunia I Ditemukan di Pantai Australia
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Hasil Investigasi Lapangan Padel Meruya Roboh Temukan Ada Masalah Kekuatan Struktur