Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 03 Juli 2025
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim

Para musisi kembali bersatu lewat lokarya 'IKLIM'. (foto: dok/IKLIM)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Krisis iklim menjadi ruang pertemuan yang menyatukan 15 musisi dari berbagai wilayah dan latar genre berkumpul di Ubud, Bali, mengikuti sebuah lokakarya kreatif bertajuk IKLIM (The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab).

Nama-nama seperti Kunto Aji, Reality Club, Teddy Adhitya, Sukatani, hingga Ave The Artist, ikut serta dalam program ini untuk menggali hubungan antara isu lingkungan dengan ekspresi seni dan musik.

Selama lima hari, para musisi ini tak hanya berbagi sudut pandang, tetapi juga mendalami sejumlah persoalan mendasar seputar krisis iklim.

Baca juga:

118 Juta Warga Afrika Terancam Krisis Iklim

Mereka mendiskusikan dampak nyata dari kerusakan lingkungan, potensi peran budaya dalam membentuk kesadaran publik, serta merumuskan bentuk kolaborasi artistik untuk mendorong perubahan sosial.

“Sebagai musisi dan juga warga dari planet ini, kita juga terdampak. Jadi sudah saatnya kita terlibat dan menyuarakan isu ini lewat karya,” kata Cipoy, gitaris dari Sukatani.

Iklim menjadi ruang pertemuan lintas genre yang mempertemukan musisi seperti Bunyi Waktu Luang, Chicco Jerikho, Egi Virgiawan, Majelis Lidah Berduri, Manja, Peach, Scaller, The Brandals, The Melting Minds, dan Usman and The Black Stones.

Baca juga:

Caitlin Cronenberg Buat Isu Krisis Iklim jadi Drama Keluarga dalam 'Humane'

Mereka bersama-sama membahas isu-isu lingkungan yang kompleks—mulai dari ancaman terhadap ekosistem Raja Ampat, ekspansi pertambangan nikel di Morowali, masifnya deforestasi, hingga dominasi energi fosil seperti batu bara di Indonesia.

Tak sekadar diskusi, hasil dari lokakarya ini akan dituangkan dalam bentuk karya musik. Para peserta akan menulis dan merekam lagu-lagu yang terinspirasi dari pengalaman dan refleksi selama program berlangsung.

Rencananya, karya-karya ini akan dikumpulkan dalam satu album kompilasi yang akan dirilis pada akhir tahun 2025, sebagai bagian dari kampanye global “No Music On A Dead Planet” yang digagas oleh kolektif Music Declares Emergency.

Baca juga:

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Lewat proyek ini, para musisi berharap musik bisa menjadi jembatan untuk membangun kesadaran, menyentuh emosi, dan mendorong aksi nyata demi masa depan bumi yang lebih lestari. (far)

#Musisi #Perubahan Iklim #Kolaborasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Perasaan Terjebak dam Kecewa Musisi Saat Penyelenggara Gaet Sponsor Tambang Emas dan Tembaga
Festival Musik Pestapora 2025 telah mengumumkan penyesuaian jam berlangsungnya festival musik yang digelar pada 5,6 dan 7 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Perasaan Terjebak dam Kecewa Musisi Saat Penyelenggara Gaet Sponsor Tambang Emas dan Tembaga
Indonesia
Musisi dan Komika Gunakan Stories Add Yours Instagram Ajak Hentikan Penjarahan dan Perbuatan Anarkis
Stories itu juga menyuarakan agar para pendemo berpikir panjang karena menjarah usaha ataupun rumah yang ada di dekat lokasi demonstrasi sama saja merugikan masyarakat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Musisi dan Komika Gunakan Stories Add Yours Instagram Ajak Hentikan Penjarahan dan Perbuatan Anarkis
ShowBiz
Lirik Lagu 'Back to Friends' Sombr, Kisahkan tentang Sahabat dan Asmara
Single Back to Friends Sombr terasa seperti catatan harian penuh kegundahan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 29 Agustus 2025
Lirik Lagu 'Back to Friends' Sombr, Kisahkan tentang Sahabat dan Asmara
ShowBiz
Shye Rilis Lagu'Shed' Jelang Penampilannya di AXEAN Festival 2025, Simak Lirik Lengkapnya
Lagu Shed dari Shye hadir dengan balutan dream-pop dan shoegaze.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 28 Agustus 2025
Shye Rilis Lagu'Shed' Jelang Penampilannya di AXEAN Festival 2025, Simak Lirik Lengkapnya
ShowBiz
Harris J Kembali dengan Mini Album 'Revival', Jadi Titik Balik Secara Spiritual dan Musikal
EP Revival Harris J menggabungkan melodi yang uplifting dengan lirik penuh ketulusan dan pesan kesetiaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Harris J Kembali dengan Mini Album 'Revival', Jadi Titik Balik Secara Spiritual dan Musikal
ShowBiz
Menari dengan Mata Terpejam: Menyelami Dunia Intim EP Perdana Love as Punishment
EP Perdana Love as Punishment bertajuk Play The Hits disebut tak terikat waktu maupun aturan untuk didengarkan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Menari dengan Mata Terpejam: Menyelami Dunia Intim EP Perdana Love as Punishment
ShowBiz
Matthew Sayersz Rilis Single 'Seminggu' bersama Marclesia Karim, Ceritakan Kisah Cinta yang Hadir Tanpa Diduga
Terinspirasi dari kisah nyata, Seminggu bercerita tentang cinta yang hadir secara tiba-tiba namun begitu kuat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Matthew Sayersz Rilis Single 'Seminggu' bersama Marclesia Karim, Ceritakan Kisah Cinta yang Hadir Tanpa Diduga
ShowBiz
Laufey Rilis Album 'A Matter of Time', Perjalanan Emosional Paling Personal
Album A Matter of Time menjadi salah satu rilisan paling personal sepanjang perjalanan musik Laufey.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Laufey Rilis Album 'A Matter of Time', Perjalanan Emosional Paling Personal
ShowBiz
SKRNG Luncurkan Single 'Faith In You', Hadirkan Optimisme dalam Balutan Reggae Santai
SKRNG menyelipkan pesan penuh optimisme di lagu Faith In You.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
SKRNG Luncurkan Single 'Faith In You', Hadirkan Optimisme dalam Balutan Reggae Santai
Indonesia
Setelah Restoran dan Cafe, Ramai-Ramai Operator bus Pemutaran Musik Karena Takut Tagihan Royalti
Ketentuan royalti lagu di Indonesia diatur di dalam Undang-Undang Nomor 28/2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Pemerintah Nomor 56/2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Setelah Restoran dan Cafe, Ramai-Ramai Operator bus Pemutaran Musik Karena Takut Tagihan Royalti
Bagikan