Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 11 Februari 2025
Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah

Perubahan iklim kurangi keparahan cuaca dingin ekstrem.(foto: pexels-magda-ehlers-pexels)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - PERUBAHAN iklim yang disebabkan manusia disebut mengurangi tingkat keparahan insiden cuaca dingin yang ekstrem. Hal itu terungkap dalam studi gabungan yang dilakukan tim peneliti China dan Amerika Serikat (AS).

Studi yang diterbitkan dalam jurnal NPJ Climate and Atmospheric Science itu dilakukan tim peneliti dari Institute of Atmospheric Physics (IAP) di Akademi Ilmu Pengetahuan China, Akademi Ilmu Meteorologi China, dan University at Albany-State University of New York. Penelitian berfokus pada gelombang dingin ekstrem yang melanda China Timur pada Desember 2023.

Studi tersebut menemukan pola sirkulasi atmosfer berskala besar yang tidak biasa merupakan penyebab utama insiden gelombang dingin pada 2023, menyumbang 83 persen dari intensitasnya.


Sementara itu, efek pemanasan dari perubahan iklim mengurangi tingkat keparahannya hingga 22 persen. "Temuan kami mengonfirmasi bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia justru mengurangi tingkat keparahan insiden cuaca dingin yang ekstrem," kata Qian Cheng, seorang profesor di IAP, dikutip ANTARA.??

Studi tersebut mengungkapkan pemanasan antropogenik mengurangi peluang dan intensitas gelombang dingin yang serupa dengan kejadian pada 2023. Peluang berkurang lebih dari 92 persen dan intensitas berkurang 1,9 derajat celsius jika dibandingkan dengan dunia tanpa pengaruh manusia.

Baca juga:

PBB Sebut Perubahan Iklim Berdampak Buruk bagi Pengungsi Dunia


Gelombang dingin ekstrem diperkirakan akan semakin jarang terjadi dan lebih ringan hingga akhir abad ini, dengan frekuensi menurun 95 persen dan intensitas turun lebih dari 2 derajat celsius dalam skenario emisi sedang.??Kendati demikian, studi tersebut juga mencatat bahwa insiden cuaca dingin ekstrem tidak akan hilang sepenuhnya.

"Jika netralitas karbon tercapai dan pemanasan global stabil pada 1,5 derajat celsius, kita masih dapat mengalami suhu dingin ekstrem seperti saat ini. Itu berarti masyarakat harus tetap siap menghadapi cuaca dingin yang tiba-tiba, bahkan jika target 1,5 derajat celsius dalam Perjanjian Paris tercapai," kata Qian.

Ia menambahkan temuan itu menyoroti perlunya strategi adaptif untuk mengurangi dampak dari insiden cuaca dingin ekstrem.(*)

Baca juga:

Cuaca Dingin Ekstrem Kacaukan Perjalanan di Benua Eropa

#Perubahan Iklim #Cuaca Ekstrem #Cuaca Buruk
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Dunia
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
Spesies Nyamuk Culiseta annulata ini diyakini mampu menetap karena tahan terhadap suhu dingin, menandai dampak nyata dari perubahan iklim terhadap persebaran serangga di Islandia.
Wisnu Cipto - Selasa, 21 Oktober 2025
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
Indonesia
Sejumlah Wilayah Indonesia Terdampak Siklon Tropis Fengshen
Siklon Tropis Fengshen tumbuh di Laut Filipina Barat.
Frengky Aruan - Senin, 20 Oktober 2025
Sejumlah Wilayah Indonesia Terdampak Siklon Tropis Fengshen
Indonesia
Cuaca Panas Ekstrem, BPBD DKI Imbau Warga tak Keluar Rumah di Siang Hari
Cuaca panas ekstrem kini sedang melanda Indonesia. BPBD DKI pun mengimbau agar warga tak keluar rumah saat siang hari.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Cuaca Panas Ekstrem, BPBD DKI Imbau Warga tak Keluar Rumah di Siang Hari
Indonesia
Cuaca Panas Dengan Suhu Capai 37,6 Derajat Celcius, Ini Imbauan BMKG
BMKG mengungkapkan cuaca panas dengan suhu maksimum mencapai 37,6 derajat Celcius yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Cuaca Panas Dengan Suhu Capai 37,6 Derajat Celcius, Ini Imbauan BMKG
Indonesia
Suhu di Sebagian Daerah Jawa Barat Capai 37,6 Derajat Celsius, Masih Lebih Rendah Dibanding 2022
Pada periode tersebut, cuaca cenderung sangat panas pada siang hari dan berpotensi hujan pada sore hingga malam hari.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Suhu di Sebagian Daerah Jawa Barat Capai 37,6 Derajat Celsius, Masih Lebih Rendah Dibanding 2022
Indonesia
Cuaca Panas Landa Indonesia, BMKG Sebut Suhu di Jabar, NTT, dan Papua Tembus 37 Derajat Celsius
Kondisi ini diprakirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Cuaca Panas Landa Indonesia, BMKG Sebut Suhu di Jabar, NTT, dan Papua Tembus 37 Derajat Celsius
Indonesia
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Penyediaan fasilitas air minum ini bertujuan untuk memastikan setiap warga Jakarta dapat memenuhi kebutuhan cairan harian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Indonesia
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua menerima penyinaran matahari yang lebih intens.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Indonesia
Tanggapi BMKG soal Cuaca Ekstrem, Gubernur Pramono: Jakarta Aman, yang Penting Hatinya Enggak Panas
Gubernur Pramono berharap suhu di Jakarta tetap stabil sehingga tidak mengganggu aktivitas warga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
Tanggapi BMKG soal Cuaca Ekstrem, Gubernur Pramono: Jakarta Aman, yang Penting Hatinya Enggak Panas
Bagikan