Sejumlah Wilayah Indonesia Terdampak Siklon Tropis Fengshen


Ilustrasi petir. (ANTARA FOTO)
MerahPutih.com - Sejumlah wilayah Indonesia terdampak secara tidak langsung oleh Siklon Tropis Fengshen. Cuaca ekstrem hingga gelombang tinggi akan terjadi dalam 24 jam ke depan.
Demikian disampaikan Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani. Menurutnya, wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mencakup Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Riau sebagai dampak Siklon Tropis Fengshen yang tumbuh di Laut Filipina Barat.
“Siklon Tropis Fengshen terbentuk dari bibit siklon 96W dan saat ini pusat sirkulasinya terpantau di Laut Filipina Barat, pada posisi 16,0° LU dan 118,8° BT atau sekitar 1.420 kilometer di utara Tarakan, Kalimantan Utara,” ujarnya dikutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 35 knot atau 65 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1002 hPa.
Baca juga:
Dalam 24 jam ke depan, kata dia, intensitas Fengshen diperkirakan meningkat namun masih berada pada kategori 1 (satu), dengan arah gerak ke barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
BMKG juga memperingatkan adanya gelombang laut sedang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter di Samudra Pasifik utara Maluku, sebagai dampak tidak langsung dari sistem cuaca tersebut.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan kondisi laut yang meningkat di beberapa wilayah timur dan utara Indonesia meski siklon bergerak menjauhi wilayah Indonesia. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Sejumlah Wilayah Indonesia Terdampak Siklon Tropis Fengshen

Cuaca Panas Ekstrem, BPBD DKI Imbau Warga tak Keluar Rumah di Siang Hari

Cuaca Panas Dengan Suhu Capai 37,6 Derajat Celcius, Ini Imbauan BMKG

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir Akan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 17 Oktober 2025

Suhu di Sebagian Daerah Jawa Barat Capai 37,6 Derajat Celsius, Masih Lebih Rendah Dibanding 2022

Cuaca Panas Landa Indonesia, BMKG Sebut Suhu di Jabar, NTT, dan Papua Tembus 37 Derajat Celsius

Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis

Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal

Tanggapi BMKG soal Cuaca Ekstrem, Gubernur Pramono: Jakarta Aman, yang Penting Hatinya Enggak Panas

BMKG Prediksi Panas Ekstrem akan Mereda pada Akhir Oktober
