Diduga Tercemar, Dinas Lingkungan Hidup DKI Ambil Sampel Air Laut
Dinas LH DKI Jakarta ambil sampel air laut diduga tercemar paracetamol. Foto: Twitter/Dinas LH DKI
MerahPutih.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta melakukan pengambilan sampel air laut di sejumlah titik pesisir Ibu Kota menindaklanjuti kabar teluk Jakarta yang diduga tercemar Paracetamol.
Ada empat titik yang dilakukan pengambilan sampel air antara lain di perairan Dermaga Marina, Muara Ancol, Dermaga Angke dan Muara Angke. Pengambilan sampel air laut di beberapa titik itu diicurigai airnya sudah tercemar.
Baca Juga
LIPI Temukan Kandungan Paracetamol di Teluk Jakarta, Begini Respons Pemprov DKI
Humas Dinas LH DKI, Yogi menuturkan, pengambilan sampel air laut tersebut dilaksanakan pada Sabtu (2/10) kemarin
"Betul kami melakukan pengambilan sampel," ujar Yogi ketika dihubungi awak media, Minggu (3/10).
Sampel air laut tersebut akan dibawa untuk diteliti lebih lanjut. Apakah betul limbah farmasi khususnya kandungan Paracetamol mencemari laut Jakarta.
Saat ini sampel berada di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi DKI Jakarta untuk diteliti. Yogi melanjutkan, bila sudah keluar alanisanya dari mereka Dinas LH bakan umumkan ke publik.
"Sampel kita kirim ke Labkesda DKI untuk dianalisa," papar dia.
Sebelumnya, hasil penelitian tersebut masuk dalam publikasi LIPI yang diunggah pada 14 Juli 2021 melalui laman resminya lipi.go.id, terkait tingginya konsentrasi paracetamol di Teluk Jakarta, dengan judul: High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia.
Peneliti tersebut di antaranya Wulan Koagouw dan Zainal Arifin. Keduanya dari dari Pusat Penelitian Oceanografi itu menemukan dari empat titik yang diteliti di Teluk Jakarta, dua di antaranya, yakni di Angke terdeteksi memiliki kandungan paracetamol sebesar 610 nanogram per liter dan di Ancol mencapai 420 nanogram per liter.
Sementara itu, berdasarkan lampiran VIII PP Nomor 22 Tahun 2021, parameter baku mutu air laut mencapai 38 jenis yakni warna, kecerahan, kekeruhan, kebauan, padatan tersuspensi total dan sampah.
Kemudian, suhu, lapisan minyak, pH, salinitas, oksigen terlarut, kebutuhan oksigen biokimia, ammonia, ortofosfat, nitrat, sianida, sulfida, hidrokarbon petroleum total, senyawa fenol total, poliaromatik hidrokarbon, poliklor bifenil, surfaktan, minyak dan lemak.
Selanjutnya, pestisida (BHC, aldrin/dieldrin, chlordane, DDT, heptachlor, lindane, methoxy-chlor, endrin dan toxaphan), tri buti tin, raksa, kromium heksavalen, arsen, cadmium, tembaga, timbal, seng, nikel, fecal coliform, coliform total, pathogen, fitoplankton dan radioaktivitas. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Game Online Dianggap Picu Tragedi di SMA 72, Gubernur DKI Siap 'All Out' Dukung Pembatasan oleh Pemerintah Pusat
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi
Pedagang Eks Barito Wajib Tahu! Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Jika Mau Punya Kios di SFK Lenteng Agung, Satu KK Hanya Boleh Satu Kios
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Tanggul Baswedan Jebol, Gubernur Pramono Anung Siapkan Dua Jurus Jitu Penyelamatan Jati Padang
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya