Bawaslu Ungkap Potensi Konflik Pemilu 2024


Ketua Bawaslu Rahmat Bagja. (Foto: bawaslu.go.id)
MerahPutih.com- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memprediksi Pemilu 2024 akan ada banyak potensi konflik, khususnya pada hal-hal tidak terduga.
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja melihat ada hal yang perlu menjadi perhatian di Pemilu 2024. Yaitu politik identitas suku,ras, agama, dan antargolongan (SARA), politik uang dan penyalahgunaan anggaran, pelanggaran netralitas ASN, TNI/Polri dan kepala desa.
Baca Juga:
Termasuk pemutakhiran data pemilih, kerumitan pemungutan dan penghitungan percepatan hasil terakhir hoax atau berita bohong.
"Maka kerja sama pemangku kepentingan dibutuhkan, agar ini menjadi perhatian kita bersama," kata Bagja, Kamis (11/8).
Selain itu, Bagja mengingatkan walaupun Bawaslu dan KPU punya pengalaman Pemilu dengan lima kotak suara, namun tidak dengan Pilkada yang berbarengan di 2024 mendatang.
Terlebih, di tahun 2024, akan ada 514 Pemilihan Bupati dan Walikota, lalu 33 Pemilihan Gubernur.
"Ini tentunya berpotensi membuat penyelenggara kewalahan. Kalau dibayangkan ya tidak terpikirkan, karena kami penyelenggara akan repot, maka kami perlu dukungan," tuturnya.
Baca Juga:
Jelang Verifikasi Parpol, Bawaslu Minta Jajarannya Bekerja Sesuai Regulasi
Bagja memastikan, Bawaslu tidak akan bekerja dengan tangan kosong sehingga strategi telah disiapkan. Seperti pencegahan potensi pelanggaran dengan pengawasan secara langsung.
Langkah ini dapat dipecahkan dengan identifikasi, pemetaan kerawanan dan pelanggaran pemilu, juga koordinasi, supervisi, membimbing, memantau dan evaluasi penyelenggaraan pemilu.
"Lalu bisa juga dengan koordinasi melibatkan instansi Pemerintah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan hubungan antar lembaga," kata dia.
Bawaslu pun bersiap melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran pemilu dan penyelesaian sengketa. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak

Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
