Alasan PKS Depak Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu dari Cawagub DKI
Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo (Foto: PKS.id)
Merahputih.com - Ketua Umum PKS DKI, Sakhir Purnomo menjelaskan alasan partainya mendepak dua calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta sebelumnya Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Ahmad Syaikhu sendiri ditugaskan fokus menjadi Anggota DPR dan tak mau mengecewakan daerah pemilihannya. Dapil Syaikhu ialah Jabar VII meliputi Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga:
PKS Coret Ahmad Syaikhu, Gerindra Segera Putusan Satu dari Empat Nama Cawagub DKI
"Ahmad Syaikhu kan terpilih menjadi anggota DPR RI bagi dapilnya," kata Sakhir di kantor DPW PKS, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
"Kemudian, Ahmad Syaikhu mengusulkan kepada DPP PKS, agar diberi kesempatan untuk berkhidmat, dan akhirnya nama dia diganti," sambungnya.
Untuk Agung Yulianto, dia mendapat penugasan lain dari partainya. Sehingga tak dapat meneruskan langkahnya menjadi calon pengganti Sandiaga Uno.
Namun Sakhir tak menyebutkan di posisis apa dan di mana Agung Yulianto diamanatkan partai.
"Agung Yulianto dapat penugasan. Selama ini, bagi kader PKS, ditempatkan di manapun harus siap,. Jadi itu prosesnya mengapa terjadi pergantian nama," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, M. Arifin menyampaikan alasan PKS menunjuk Nurmansyah Lubis sebagai calon pendamping Anies melawan Ahmad Riza Patria yang berasal dari Gerindra.
Baca Juga:
Presiden PKS Kritik DPRD Lantaran Terkesan Tak Niat Tunjuk Wagub DKI
Nurmansyah Lubis dinilai kader terbaik yang dimiliki PKS. Dia juga paham mengenai Jakarta karena sudah dua periode menjabat sebagai Anggota DPRD DKI. "Kami yakin yang terbaik pak Nurmansyah Lubis. Semoga yang terpilih nantinya yang terbaik dan bisa bersinergi dengan gubernur," papar Arifin.
Ia berharap munculnya dua nama baru ini proses pemilihan cawagub DKI tak lagi mandek, agar roda pemerintahan DKI bisa berjalan dengan baik. "Semoga tidak tertunda. Karena kami khawatir ini akan menggangggu kinerja gubernur," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Tokoh Intelijen Indonesia Soeripto Meninggal di Usia 89 Tahun, Begini Karirnya
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
PKS Solo Kukuhkan Pengurus, Serukan Koalisi Beretika dan Bermartabat
Evaluasi Masih Bobrok, Legislator PKS Ingatkan MBG Berpotensi Jadi 'IKN Jilid 2'
Keracunan karena MBG Marak, DPR Tuntut Evaluasi Total Segera dari Segi Komunikasi Krisis hingga Regulasi
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD
PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif