Wuhan Mulai Perlonggar Akses Keluar-Masuk


Staf medis Cheng Xiaoxue (tengah) dari Provinsi Guizhou, Tiongkok. ANTARA/Xinhua/Xiao Yijiu/aa.
MerahPutih.com - Otoritas Wuhan sejak Minggu (22/3), mulai mencabut beberapa pembatasan akses keluar-masuk Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut. Wuhan merupakan episentrum dan tempat awal ditemukan virus corona.
Dalam laporannya yang diunggah di akun Weibo, Hubei Daily mengutip pemberitahuan yang dikeluarkan Sistem Kontrol Epidemi Wuhan bahwa jaringan transportasi publik akan mulai beroperasi secara bertahap di kota yang ditutup total sejak 23 Januari 2020, setelah muncul wabah radang paru-paru yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (COVID-19).
Baca Juga:
Penduduk setempat hanya perlu menunjukkan kartu keterangan sehat melalui ponsel berikut dokumen pengesahan dari atasan mereka di kantor kepada petugas keamanan yang berjaga di kompleks perumahan.
Kemudian petugas tersebut memeriksa suhu badan sebelum mengizinkan warganya keluar atau memasuki kompleks perumahan.
Sementara kontrol perjalanan antardistrik (kecamatan) di Kota Wuhan telah dihapus. Demikian pengumuman tersebut seperti dikutip Antara.

Masyarakat dari luar kota yang hendak memasuki Wuhan terlebih dulu harus mengajukan aplikasi permohonan untuk mendapatkan izin yang kemudian ditunjukkan kepada petugas perbatasan berikut kartu sehat di ponsel.
Dokumen-dokuman lainnya untuk memasuki Kota Wuhan sudah tidak diperlukan lagi.
Sementara itu, kehidupan sehari-hari di beberapa provinsi lainnya di Tiongkok dalam beberapa hari terakhir sudah mulai normal.
Beberapa tempat hiburan di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, seperti bar, karaoke, panti pijat, salon kecantikan, da pusat kebugaran sudah buka secara bertahap.
Baca Juga:
Lebih dari 82 persen pusat perbelanjaan di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, juga sudah buka, seperti laporan Hongxing News.
Fasilitas publik, seperti museum, galeri seni, dan pusat kebudayaan di Provinsi Jiangxi juga telah beroperasi.
Dalam beberapa hari terakhir sudah tidak ada lagi penambahan kasus positif COVID-19 di China, kecuali kasus baru yang berasal dari para pendatang yang baru tiba di China.
Hingga saat ini China telah menerima 353 kasus impor COVID-19 dari para pendatang yang baru tiba atau bertambah 39 kasus pada Minggu (22/3) malam. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara

Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam

2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya

31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia

China Berharap Hubungan Dengan Indonesia Tambah Kuat

Tiongkok Sudah Punya Kereta Tanpa Rel Sejak 2018

Ekonomi Tiongkok Melambat, AS Mulai Tumbuh Baik
