Wiranto tidak Danai Film ‘Di Balik 98’


Foto: Bahaudin Marcopolo
MerahPutih Politik- Mantan aktivis pergerakan 1998 yang juga politikus Partai Hanura Sayed Junaidi Rizaldi menegaskan bahwa film 'Di Balik 98' tidak dibiayai Ketua Umum DPP Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto.
"Ini bukan rumor. Saya garansi dan saya sudah kontak pak Wiranto bahwa beliau tidak membiayai film tersebut," katanya dalam jumpa pers bersama puluhan aktivis 98 di Cikini, Jakarta, Rabu petang (7/1).
Kendati tidak ada kaitan dengan Wiranto, Sayed bersama dengan puluhan aktivis 98 lainnya mengaku kecewa dengan isi film yang disutradarai Lukman Sardi itu.
Kekecewaan dipicu banyak adegan yang tidak sesuai dengan realita sejarah. Khususnya saat mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR.
"Makanya kita disini untuk meluruskan sejarah," sambungnya.
Ditambahkan Sayed pertemuan aktivis 98 untuk merespons film 'Di Balik 98' pada hari ini murni untuk meluruskan sejarah. Tidak ada motif politik.
"Pertemuan ini juga tidak dibiayai partai politik manapun. Kami urunan bersama kawan-kawan," tandasnya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Perhimpunan Aktivis 98 Adian Napitupulu mendengar rumor bahwa orang yang membiayai film tersebut adalah Jenderal Purn TNI Wiranto, bekas Panglima ABRI di akhir kekuasaan Orde Baru. (BHD)
Bagikan
Berita Terkait
Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Kematian Pengemudi Ojol

Sambut Baik Pidato Prabowo, Adian Napitupulu Tuntut Pemerintah Berani Ambil Tindakan Tegas Soal Perusahaan Asing dan 'Kebocoran' Anggaran

Adian Napitupulu Ajak Koleganya di DPR Verifikasi Data Ekonomi dan Lapangan Kerja Pidato Prabowo
Adian Napitupulu Muak Aturan Ojol Berubah-ubah, Siap Tantang Kemenhub Debat Terbuka

Prabowo Didesak Pecat Menbud Fadli Zon, Aktivis 98 Beberkan 3 Bukti Perkosaan Massal Bukan Rumor

Bantah Fadli Zon, Komnas HAM Ungkap Bukti Kekerasan Seksual saat Peristiwa Mei 98

Akademisi Desak Transparansi dengan Melibatkan TGPF dan Penyintas Mei 1998 dalam Penulisan Sejarah Nasional

Fadli Zon Wacanakan Proyek Penulisan Ulang Sejarah, Setara Institute: Manipulatif dan Cari Sensasi

Fadli Zon ‘Dibully’ karena Sebut Pemerkosaan Massal 1998 Tak Terbukti, Istana : Jangan Buru-buru ‘Divonis’

Pernyataan Fadli Zon Bak Petir di Siang Bolong! Sejarah Kelam Mei 98 Dicabik-Cabik, Perempuan Bangsa Murka
