Willy Sidewalk Resmi Luncurkan Buku Barista #NoCingCong

Willy Sidewalk resmi meluncurkan buku tentang barista yang bertajuk Barista #NoCingCong
BUKU-buku tentang kopi mungkin banyak sekali beredar di berbagai toko buku di Indonesia. Namun buku tentang barista masih sangat jarang ditemui.
Itulah yang menjadi dasar Willy mantap untuk membuat buku tentang barista yang bertajuk Barista #NoCingCong. Sedikit informasi Willy Sidewalk merupakan Head Trainer ABCD School of Coffee.
Bermula dari ketertarikan Willy pada kopi sekitar 10 tahun lalu. Ia kemudian berniat untuk membuka coffee shop. Perlahan willy pun mempelajari tentang barista dan kopi. Willy kemudian mulai mengikuti beberapa kompetisi.
Baca Juga:
Seru Abis! Cupping Best Of Panama Washed di Battle of Geisha
Pada awalnya Willy merasa kesulitan untuk menjadi barista. Karena posisinya waktu itu berada di wilayah Kediri yang jauh dari pusat kota. Di sana tak ada sekolah untuk belajar menjadi barista. Hal itu yang merupakan salah satu alasan Willy memantapkan niatnya untuk membuat buku tentang barista.
Dalam proses pembuatannya Willy mengalami beberapa kesulitan. Salah satunya dari sisi penulisan, karena Willy mengakui jika dasar dirinya bukanlah seorang penulis.
"Jadi sebenarnya saya enggak pernah nulis buku. Terus kemudian ditawarin oleh teman-teman dari agromedia (penerbit) untuk bikin buku saat itu, tentang barista," ungkap Willy saat ditemui Merahputih.com pada acara launching buku Barista #NoCingCong di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (26/7).
Namun seiring prosesnya, Willy merasa kurang sreg ketika membaca hasilnya. Dia mengaku memang tak memiliki dasar penulis. Tapi sebagai seorang pelaku di industri kopi, menurut Willy bahasa yang digunakan kurang pas. Hingga akhirnya Willy memutuskan untuk menulisnya sendiri.
Baca Juga: Jangan Buang Ampas Kopi, Manfaatkan untuk Menjaga Kecantikan Kulit
Perlahan tapi pasti Willy mulai mencoba mengetik, dari awal mengalami kesulitan hingga dia merasakan kemudahan ketika telah menjalani prosesnya. Namun ada suatu hal yang menurutnya sulit, yakni mencari sumber.
"Yang menjadi kesulitan adalah mencari sumber. Kalau kita bicara teknik mungkin udah makanan saya sehari-hari. Kalau perkembangan barista di Indonesia dari masa ke masa saya juga udah ngerasain. Tapi yang paling susah ialah mencari source kompetisi barista pertama tahun berapa, dan orangnya siapa aja," cerita Willy.
Pencarian beberapa tokoh-tokoh kopi dari masa ke masa untuk diwawancara memakan waktu. Itulah mengapa prosesnya menjadi cukup lama. Menurut penuturan Willy penulisannya memakan waktu sekitar 4-5 bulan.
Ketika proses penulisan Willy pun dikejar deadline oleh pihak penerbit. Tapi Willy tak mau gegabah, karena itu buku pertamanya. Dia tak ingin menjadi tulisan yang memicu perdebatan.
"Karena ini buku pertama saya, saya juga enggak pengen ada masalah. Ya kita tahulah di kopi kan banyak lambe-lambe yah. Saya takutnya ada salah sedikit masuk IGstory dan apa dikomplain kan malu juga yah," paparnya.
Willy mengaku pada buku pertamanya tersebut, dia lebih fokus tentang seperti apa profesi barista. Untuk isi dalam buku Barista #NoCingCong diawali dengan kisah perkembangan barista di Indonesia.
Sementara pada bab yang kedua yakni tentang supremasi barista. Pada bagian tersebut, Willy ingin menyampaikan jika seorang barista harus mengikuti perkembangan, jangan terpaku belajar satu hal saja.
Pada bagian lainnya, ada pula pembahasan soal kopi yang fenomenal yaitu Esmeralda Geisha. Tentang mengapa kopi tersebut begitu mahal serta kisah dibaliknya.
Dalam bab teknik, terdapat pembahasan tentang teknik kebaristaan. Ketika membacanya mungkin ada beberapa teknik yang belum diketahui. Untuk bagian ini sendiri bukan sembarang penjelasan, melainkan mengacu pada kompetisi kelas dunia yakni World Barista Championship.
Menariknya ada banyak hal lagi yang tedapat dalam buku ini, seperti Pendekar Kopi, Rules World Barista Championship, dan tentang perjalanan kopi Indonesia dari masa ke masa. Seperti awal mula zaman dulu kompetisi barista pertama, orang-orang yang terlibat didalamnya, serta pencetusnya.
Di satu sisi juga tedapat beberapa profil para juara barista di Indonesia. Dimana terdapat kisah-kisah yang cukup menginspirasi dari para juara tersebut, dan tentunya masih banyak lagi berbagai hal menarik tentang barista di dalamnya.
Buku ini dicetak sebanyak 3000 eksemplar oleh Agromedia, nah untuk kamu yang ingin lebih tahu banyak informasi tentang barista, kamu bisa langsung datang ke Ruang Seduh, Kemang, Jakarta Selatan. Harganya bukunya pun cukup terjangkau yakni dibanderol senilai Rp165 ribu. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik

Reaksi Kesal Prabowo Ketika Stafnya Salah Sajikan Teh Bukan Kopi

Gim ‘Candy Crush’ Rilis Buku Masak

Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed

'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual

Indonesia Catatkan Surplus Ekspor Kopi, Lampung Jadi Daerah Terbesar Kirim ke Luar Negeri

Kedai Kopi di Indonesia Meningkat 3 Kali Lipat, Masih Banyak Potensi

Pramono Dukung Kopi Indonesia Kuasai Dunia, Ekonomi Kreatif di Jakarta Bakal Terus Didorong

Berburu Biji Kopi dalam Pameran Kopi Internasional World of Coffee Jakarta 2025
