Pemanasan Global Ancam Stok Kopi, Picu Kenaikan Harga
Penampilan barista yang demokan perlombaan Indonesia Coffee in Good Spirits Championship 2025 di FLEI Business Show 2025, Hall 11, NICE PIK 2, Banten, Kamis (9/10).(Foto: Merahputih.com/Tika Ayu
MERAHPUTIH.COM - INDUSTRI kopi berisiko menghadapi krisis stok biji kopi. Hal itu diungkapkan Jenderal (Sekjen) Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) Gusti Laksamana. Gusti menyebut hal ini merupakan masalah serius.
Gusti bercerita saat ini banyak petani kopi yang mengeluhkan aktivitas pertanian kopi tak produktif lantaran menurunnya jumlah produksi biji kopi.
"Kebutuhan kopi lagi naik-naiknya. Namun, alam lagi enggak bersahabat. Alam lagi enggak bersahabat karena ya kita semua tahu lagi ada climate change serta global warming. Produksi kopi turun," ujar Gusti saat ditemui di ajang Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show 2025, Jumat (10/10).
Dia mengatakan masalahnya tak berhenti di situ.Kelangkaan hasil biji kopi memicu merangkak naiknya harga kopi secara signifikan. Bukan hanya biji kopi mentah, melainkan juga kopi instan. "Produksinya turun, tapi demand-nya lagi tinggi. Alhasil, harga kopinya naik gila-gilaan. Apa pun sekarang naik. Kalau mau ngecek harga, kopi instan pun naik," kata dia.
Baca juga:
SCAI Hunting Barista Terbaik Indonesia lewat Kompetisi Kopi di FLEI Business Show 2025
Tak Ada Campur Tangan Tengkulak
Gusti memyebut kelangkaan hasil kopi itu sama sekali tak ada campur tangan tengkulak. Menurutnya, saat ini, memang tidak ada stok berlebih yang tertahan. Permintaan kopi terus ada jadi tidak pernah tertimbun karena kelebihan produksi.
"Kalau dibilang tengkulak kayaknya enggak mungkin. Barang sekarang sudah benar-benar hilang di pasar. Saking kebutuhannya tinggi. Jadi kayaknya enggak mungkin ada orang tengah lagi gitu," kata dia.
Gusti memperkirakan penurunan produksi kopi secara nasional pada 2025 mencapai belasan persen. Situasi krisis ini merata di seluruh provinsi penghasil kopi, mulai dari Sumatra, Jawa, hingga Papua.
"Paling tinggi Gayo. Lalu ada di Sumatra Utara. Kalau Jawa juga termasuk ada di Jawa Barat, Jawa Timur," kata dia.(tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Roemah Koffie Perkenalkan ‘Anak Daro’, Hampers Kopi Eksklusif Pembawa Cerita Minangkabau ke Dunia
Roemah Koffie Ramaikan Jakarta Coffee Week 2025, Angkat Kopi Nusantara lewat Latte Art Competition
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Pemanasan Global Ancam Stok Kopi, Picu Kenaikan Harga
SCAI Hunting Barista Terbaik Indonesia lewat Kompetisi Kopi di FLEI Business Show 2025
Indonesia Coffee in Good Spirits Championship Hadir di CBE 2025, Barista hingga Bartender Tanah Air Siap Go International
Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis
Brad Pitt dan Taika Waititi Bikin Iklan, Padukan Humor dan Kopi Perfetto
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik
Kemendag Lepas 57,6 Ton Kopi dari Subang ke China Rp 4,3 Miliar