WHO tak Sarankan Vaksinasi Massal untuk Mpox
Ilustrasi. (Foto: ANTARA)
MERAHPUTIH.COM - VAKSINASI massal seperti COVID-19 tidak disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menghadapi cacar monyet (monkey pox/Mpox). Untuk penanganan tepat sasaran, WHO merekomendasikan ‘vaksinasi terarah’ dalam upaya melawan cacar jenis Mpox. WHO menjelaskan menghentikan penyebaran Mpox lebih mudah daripada menangani COVID-19.
“Vaksinasi massal tidak direkomendasikan. Ini sangat penting. Vaksinasi harus benar-benar terarah di tempat virus menyebar,” kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu, dikutip ANTARA.
Dia mencatat bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk virus Mpox dan tidak ada obat antivirus untuk melawannya, tetapi pengobatan simptomatik efektif.
Juru bicara WHO ini mengatakan mereka yang terinfeksi penyakit ini akan mengembangkan ruam kulit. Untuk itulah, perlu pengobatan untuk mencegah infeksi lainnya. Ia menyebut mereka yang terinfeksi Mpox akan mengalami demam dan membutuhkan obat penurun panas serta pereda nyeri.
Harris menekankan pentingnya pasien menerima perawatan medis dan dapat mengisolasi diri selama proses ini.
Baca juga:
Vaksin yang dikembangkan untuk cacar efektif melawan Mpox. “Vaksin ini direkomendasikan untuk orang-orang yang diketahui telah terpapar,” kata Harris. Ia menyarankan mereka mendapatkan vaksin dalam waktu empat hari setelah terpapar dari seseorang yang diketahui mengidap Mpox.
“Kelompok lain yang harus divaksinasi ialah petugas kesehatan di daerah terdapat pandemi yang sedang berlangsung. Ini untuk melindungi mereka. Ada beberapa kelompok lain yang berisiko lebih besar,” paparnya.
Eropa Utara, AS, dan Jepang memiliki sumber daya yang baik untuk stok vaksin, katanya, menambahkan bahwa mereka saat ini bekerja sama erat dengan negara-negara yang memiliki stok dan produsen untuk meningkatkan produksi dan memastikan bahwa stok ini mencapai wilayah yang membutuhkan.(*)
Baca juga:
Sebut Mpox bukan ‘COVID Baru’, WHO Minta Semua Negara Waspada
Bagikan
Berita Terkait
Cangkupan Imunisasi Tidak Merata, Wabah Campak Meningkat Pesat
1 Dari 3 Perempuan Di Dunia Hadapi Kekerasan Seksual, Ini Yang Paling Rentan
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED
Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama
WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat
Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO
Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO
WHO Akui AS Donor Tunggal Terbesar, Minta Trump Batalkan Putusan Keluar