Kesehatan

Waspadai Komplikasi dan Kematian Akibat Peradangan Usus Kronis

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 21 Januari 2021
Waspadai Komplikasi dan Kematian Akibat Peradangan Usus Kronis

Perhatikan kesehatanmu. (Foto: Magaziner Center for Wellness)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KESEHATAN menjadi salah satu prioritas utama dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terlebih di masa pandemi COVID-19 ini. Makanan dan pola makan harus dijaga agar tidak mengalami peradangan usus kronis atau Inflammatory Bowel Disease (IBD). Namun sampai saat ini, kesadaran masyarakat masih rendah terhadap IBD.

Salah satu gejala umum IBD adalah diare. Namun, masyarakat masih sulit membedakan mana diare biasa dan diare yang mengarah pada IBD. IBD merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Penyakit ini ditandai dengan peradangan saluran cerna berulang karena respon imun yang abnormal.

Dalam sebuah webinar bertajuk “Virtual Seminar Media”, Rabu (20/1), Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah, Sp.PD-KGEH menjelaskan, Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan IBD adalah dua gangguan yang berbeda.

Baca juga:

5 Manfaat dari Biji Markisa. Sudah Tahu?

Waspadai Komplikasi dan Kematian Akibat Peradangan Usus Kronis
Salah satu gejala umumnya adalah diare. (Foto: Unsplash/Brittany Colette)

"Baik IBD maupun IBS menyebabkan sakit perut, kram, dan buang air besar yang mendesak. Namun, IBS masih diklasifikasi sebagai gangguan fungsional dan tidak menimbulkan peradangan, sedangkan IBD diklasifikasi sebagai gangguan organik yang disertai dengan kerusakan pada saluran cerna," tuturnya.

Pada dasarnya, IBD terbagi menjadi dua tipe, yaitu Ulcerative Colitis (UC) dan Crohn’s Disease (CD). Pada UC, terjadi peradangan dan luka di sepanjang lapisan superfisial usus besar dan rectum, sehingga sering merasa nyeri di bagian kiri bawah perut. Sedangkan pada CD, terjadi peradangan hingga lapisan saluran pencernaan yang lebih dalam. Hal ini menyebabkan sering merasa nyeri di bagian kanan bawah perut.

"Penyebab IBD belum diketahui jelas. IBD tentu disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh. Namun, kesalahan pada diet dan tingkat stres berlebih juga bisa memicu terjadinya IBD. Faktor keturunan juga berperan dalam IBD meskipun angka penderitanya sangat sedikit," jelasnya.

Baca juga:

5 Cara Sederhana Berikut Bisa Menyelamatkan Usus Kamu

Waspadai Komplikasi dan Kematian Akibat Peradangan Usus Kronis
Mulai ubah gaya hidup menjadi lebih sehat. (Foto: Unsplash/bruce mars)


dr. Rabbinu Rangga Pribadi, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM-FKUI menyatakan dalam praktiknya, pengobatan IBD sangatlah dinamis karena proses penyakitnya yang juga dinamis. Artinya, IBD dapat terkontrol dengan obat serta diet, namun di waktu lain penyakit tersebut dapat kambuh.

Kesadaran dan pengetahuan tentang IBD sangat diperlukan bagi pasien IBD, keluarga, dan care giver agar semakin meningkat. Saat didiagnosis IBD, pasien perlu memahami bahwa proses peradangan pada penyakit ini dapat mereda jika berkomitmen menjalani pengobatan dan modifikasi gaya hidup.

Disarankan pula untuk berkumpul dengan pasien-pasien IBD lain untuk dapat saling berbagi pengalaman dan saling menguatkan. (and)

Baca juga:

Jangan Asal Diet, Kekurangan Karbohidrat Bisa Sebabkan Kanker Usus!

#Kesehatan #Info Kesehatan #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan