Waspadai Kanker Kulit, Hindari Paparan Sinar Matahari

P Suryo RP Suryo R - Senin, 16 Oktober 2023
Waspadai Kanker Kulit, Hindari Paparan Sinar Matahari

Kanker kulit masuk dalam 15 besar kanker yang umum terjadi di Indonesia. (freepik/freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAKIT kanker terjadi di mana sel-sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali. Ketika kanker terjadi pada kulit, maka akan disebut kanker kulit.

Menurut data Indonesian Cancer Care Community, kanker kulit masuk dalam 15 besar kanker yang umum terjadi di Indonesia. Terdapat sekitar 6.170 kasus kanker kulit non-melanoma dan 1.392 kasus kanker kulit melanoma pada tahun 2018.

Baca Juga:

Tepatkah Pemakaian Istilah 'Penyintas Kanker'?

kanker
Ketahui, pukul 10.00 – 14.00 merupakan waktu paparan sinar UV yang paling berbahaya. (freepik/freepik)

Kanker kulit merupakan salah satu kanker yang terjadi secara umum di Indonesia. Beberapa orang mempunyai risiko yang lebih tinggi terjangkit kanker kulit dibandingkan orang lain.

Dua jenis kanker kulit yang paling umum terjadi adalah karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Tipe kedua ini dapat disembuhkan, tetapi akan meninggalkan bekas. Melanoma, tipe kanker kulit yang ketiga, adalah tipe yang lebih berbahaya dan banyak menyebabkan kematian. Kebanyakan dari tiga tipe kanker kulit ini disebabkan oleh paparan sinar UV.

Sinar ultraviolet (UV) adalah jenis radiasi tak terlihat yang berasal dari matahari, tanning bed dan sunlamps. Sinar UV dapat menembus dan mengubah sel-sel pada kulit.

Terdapat tiga jenis sinar UV, yaitu sinar ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC). Selain menyebabkan kulit terbakar, terlalu banyak terpapar sinar UV dapat menyebabkan perubahan tekstur kulit, penuaan kulit dini, dan kanker kulit. Sinar UV juga diketahui berpengaruh pada kerusakan mata seperti katarak.

Baca Juga:

Vaksin mRNA untuk Melawan Kanker Pankreas Tunjukkan Harapan

kanker
Gunakan tabir surya yang mempunyai faktor proteksi (SPF) 15 atau lebih tinggi. (freepik/anastasia kazakova)

Tanda dan gejala kanker kulit

Perubahan pada kulit merupakan tanda yang paling umum terjadi pada kanker kulit. Perubahan ini dapat berupa pertumbuhan baru, luka yang tidak sembuh, atau perubahan pada tahi lalat. Tidak semua kanker kulit terlihat sama.

Jika kamu menemukan tanda dan gejala berikut, maka tidak ada salahnya segera memeriksakan diri ke dokter

- Benjolan atau massa pada badan, kaki, atau lengan. Benjolan dapat bersifat nyeri atau tidak nyeri.

- Munculnya tahi lalat dalam bentuk dan warna yang tidak teratur, dapat bertambah besar atau mudah berdarah.

- Munculnya bercak hitam/coklat dibawah kuku atau telapak kaki/tangan.

Mengurangi risiko

Perlindungan terhadap radiasi sinar UV sangatlah penting dilakukan setiap saat, tidak hanya ketika matahari terik atau saat berada di pantai. Kamu tetap dapat terpapar sinar UV dari matahari ketika hari yang cerah, cuaca berawan, maupun pada saat mendung.

Perlu kamu ketahui, pukul 10.00 – 14.00 merupakan waktu paparan sinar UV yang paling berbahaya. Jadi jika kamu ingin menikmati matahari lebih direkomendasikan pada pukul 08.00 - 09.00 atau 15.00 - 16.00. Namun, tetap diperhatikan baik di waktu yang berbahaya atau tidak, kita tetap harus terproteksi.

Gunakan tabir surya yang mempunyai faktor proteksi (SPF) 15 atau lebih tinggi, dan yang melindungi dari sinar UVA dan UVB (spektrum luas). Khusus untuk tabir surya (tabir surya) agar dapat berfungsi dengan baik maka disarankan digunakan 15 menit sebelum keluar rumah, dan harus diberikan kembali setelah dua jam (atau lebih sering jika Sobat mengikuti olahraga air atau berkeringat banyak).

Penggunaan tabir surya spektrum luas untuk memproteksi UVA dan UVB, dengan kekuatan SPF 15 atau lebih, sangat direkomendasikan. Perlu diingat, semakin tinggi nilai SPF tidak akan memberikan proteksi yang lebih lama jika tanpa penggunaan kembali sesuai dengan rekomendasi. (dgs)

Baca Juga:

Mikroskop Bertenaga AI Bantu Deteksi Kanker

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan