Waspada! Kanker Berpotensi Terjadi Pada Siapa Saja


Penyakit kanker (Sumber: Invisble Illness Awareness)
KANKER masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Pasalnya, sel kanker dapat menyebar ke berbagai titik organ kita. Tak hanya itu, kanker yang tidak segera mendapatkan penanganan dapat menyebabkan kematian.
Menurut data yang dirilis oleh Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018, prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1,79% per 1000 penduduk. Jumlah ini meningkat dari tahun 2013 yang hanya sebesar 1,4% per 1000 penduduk.
Baca juga:
Lalu, apa sih kanker itu?
Menurut Yayasan Kanker Indonesia, kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Organ yang sering menjadi tempat penyebaran kanker yakni hati, paru, tulang, dan otak.
"Untuk penyebarannya, sel kanker dapat melalui darah atau saluran getah bening," ujar Ahli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM saat ditemui merahputih.com di Jakarta.

Lebih jauh, Dokter Ikhwan menyebutkan kemunculan sel kanker disebabkan oleh sejumlah aspek. "Faktor penyebab kanker itu yakni heredity (warisan), virus, merokok, radiasi UV dan kimia," tuturnya.
Baca juga:
Faktor warisan yakni kedua orang tua memiliki potensi penyakit kanker yang diturunkan pada anaknya. Biasanya berupa kanker anak-anak. Sementara kanker yang disebabkan virus misalnya virus hepatitis menyebabkan kanker hati atau hepatoma atau virus papilloma sebagai penyebab kanker serviks. Adapun sinar UV menyebabkan kanker kulit dan merokok menyebabkan kanker paru-paru.

Pengobatan yang harus dilalui oleh penyintas kanker panjang dan berliku. Sekalipun pengobatan sukses tak menutup kemungkinan sel kanker akan kembali. "Harus ada monitoring selama lima tahun usai penyembuhan. Jika tidak, berpotensi kambuh dan bahkan menyebar ke organ lainnya," jelas Dokter Ikhwan.
Untuk itu, agar tidak berlanjut menjadi penyintas kanker ada sejumlah pola hidup yang bisa dijalani. American Cancer Society tahun 2012 mengeluarkan panduan untuk mengurangi faktor resiko kanker. Hal yang perlu dilakukan antara lain meningkatkan aktivitas fisik secara teratur paling sedikit 30 menit, menghindari berat badan berlebih, membatasi konsumsi alkohol, mengkonsumsi buah dan sayur, dan mempertimbangkan konsumsi suplementasi vitamin D3 1000 unit perhari dengan cara terpapar sinar matahari berintensitas rendah.
"Cobalah untuk mengganti daging merah dan produk susu dengan ikan, kacang dan polong-polongan," tutup Dokter Ikhwan menganjurkan. (avia).
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan

Eks Presiden AS Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Agresif Menyebar ke Tulang

Pasien Kanker Darah Tak Perlu ke Singapura, Kini Cangkok Sumsum Tulang Bisa di RS Kariadi Semarang

Perjuangan Richard Scoyler, Seorang Ahli Patologi yang Selamatkan Nyawa Ribuan Orang, Tapi Justru Kena Kanker Otak yang Tak Bisa Disembuhkan

5 Fakta Kanker Darah, Dari Anak Kecil Sampai Lansia Bisa Kena

Cristiano Ronaldo ke Kupang Terkait Misi Kemanusiaan Bantu Korban Kanker

Terapkan deh, 5 Lifestyle Masa Kini yang Bisa Cegah Kanker

Saat Teknologi Bertemu Seni, Harapan Baru bagi Anak Penyintas Kanker

Harus Operasi Kanker, Agustiani Tio Minta Hakim Praperadilan Bantu Perizinan Berobat ke Luar Negeri

Kenal Lebih Dekat sama Vaksin Kanker yang Bakal Dibagikan Gratis pada 2025 Mendatang
