Waspada Burnout Bagi Freelancer

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 04 Mei 2023
Waspada Burnout Bagi Freelancer

Jangan sampai burnout dalam bekerja. (Foto: Unsplash/Luis Villasmil)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PEKERJA lepas atau freelancer memiliki pekerjaan yang tak menentu dan bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Jiemi Ardian, SpKJ mengingatkan agar perlu menyadari batasan tubuh untuk mencegah stres.

"Kita perlu belajar menyadari batasan tubuh, bukan sekadar mengikuti alur kerja dari jam dan tuntutan saja," kata Jiemi, seperti dilansir ANTARA, Selasa (2/5).

Jiemi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) itu mengatakan, tubuh manusia sebenarnya memiliki kapasitas yang terbatas. Apalagi jika tubuh hanya banyak duduk, tidak berolahraga, serta kurang tidur, maka kapasitas tubuh akan semakin minimal sehingga stresor yang mampu diterima tubuh semakin sedikit.

Baca juga:

Bagaimana Mengetahui Kamu Sedang Burnout atau Malas?

Waspada Burnout Bagi Pekerja Lepas
Jangan lupa untuk berolahraga. (Foto: Freepik/tawathaci07)


Begitu juga jika kekurangan nutrisi, energi tubuh akan semakin berkurang sehingga kapasitas tubuh untuk bekerja juga akan berkurang.

"Mari kita ingat bahwa berolahraga, beristirahat, dan makanan dengan gizi seimbang adalah bagian dari produktivitas, bukan lawan dari produktivitas. Maka jaga hal tersebut. Kalau sudah waktunya beristirahat, istirahatlah," ujar Jiemi.

"Sesekali boleh melampaui batas diri, tapi hanya sesekali. Jika terus menerus berada di dalam lingkungan penuh stresor, tidak jelas kapan istirahat, mungkin sudah waktunya pertimbangkan untuk mengurangi jumlah pekerjaan," lanjutnya.

Baca juga:

Kembali WFO, Perhatikan Kebugaran Tubuh

Waspada Burnout Bagi Pekerja Lepas
Mulai buat skala prioritas. (Foto: Unsplash/Lilartsy)

Jiemi kemudian mengungkapkan tanda-tanda bahwa tubuh sudah mengalami burnout atau stres kronis karena pekerjana, di antaranya adalah ketika kreativitas menurun dan tidak lagi antusias dengan pekerjaan.

Kemudian, menurunnya kemampuan bersosialisasi sehingga lebih memilih untuk menarik diri dan tidak berinteraksi dengan orang sekitar serta memiliki pandangan yang sinis terhadap kehdiupan juga merupakan tanda burnout.

"Akan lebih baik kita mengambil jarak dulu, kurangi stresornya. Memaksa diri untuk terus menerus berada di lingkungan penuh stres sembari berharap situasi akan membaik sendiri itu biasanya tidak membantu," kata Jiemi.

Di sisi lain, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (FKUI) Dr Endang Parahyanti, M.Psi mengatakan, membuat jadwal prioritas kerja juga dapat menjadi salah satu cara mencegah stres akibat pekerjaan sehingga dapat terus memberikan kepuasan untuk klien.

Menurut Endang, pengelolaan beban tugas menjadi penting dengan kemampuan manajemen waktu yang baik.

"Seorang freelancer harus menghitung tuntutan kerja dengan sumber daya yang dimilikinya. Ketika sumber daya yang dimiliki tidak cukup besar, maka potensi terjadinya burn out menjadi semakin besar," tutup Endang. (and)

Baca juga:

5 Tips Keuangan untuk Anak Remaja, Biar Enggak Gampang Boros

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan