Waspada Aplikasi Oksimeter Palsu, Bisa Mencuri Data Ponsel dan Sidik Jari

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 02 Juli 2021
Waspada Aplikasi Oksimeter Palsu, Bisa Mencuri Data Ponsel dan Sidik Jari

Waspada Aplikasi Oximeter palsu (Foto: pixabay/charlykushu)

Ukuran:
14
Audio:

DI tengah gejolaknya pandemi COVID-19, ada aplikasi oksimeter palsu yang menyamar di tengah banyaknya kebutuhan akan alat oksimeter untuk mengecek kondisi kesehatan.

Aplikasi tersebut dikabarkan mencoba mencuri data disidik jari, serta informasi sensitif lainnya yang ada pada ponsel kamu.

Baca Juga:

Vaksin COVID-19 Nonsuntik Tengah Diuji Coba

Mengenai hal itu, profil Twitter tentang kebersihan dunia maya yang berafilias dengan Kementerian Dalam Negeri Pemerintah India, memposting tentang ancaman dunia maya tersebut.

Bahaya dibalik aplikasi oksimeter palsu (Foto: pixabay/geralt)

Selain menginformasikan bahayanya aplikasi palsu, akun tersebut mendesak pengguna untuk tidak mengunduh aplikasi yang menjanjikan untuk memantau kadar oksigen pada ponsel pengguna.

Dilansir dari laman news18, aplikasi penipuan tersebut, kerap menjadi kendaraan untuk malware, spyware, dan bentuk lain dari kode dan alat berbahaya yang bisa menginfeksi ponsel kamu.

Bahkan, kerap kali aplikasi penipuan itu diiklankan dan mudah diunduh. Tapi biasanya aplikasi tersebut bisa diunduh di luar Google Play Store, yang tentunya sangat berisiko.

Para pengguna harus mengetahui dan tetap waspada terhadap fakta tentang fungsi oksimeter, dan perangkat lainnya yang memerlukan sensor oksigen darah. Karena membaca detak jantung memerlukan sensor detak jantung fisik, dan ponsel pintar yang tersedia di pasaran saat ini tidak memiliki keduanya .

Karena itu, aplikasi yang menjanjikan untuk membaca kadar oksigen dan detak jantung dengan menggunakan sensor sidik jari ponsel, ternyata tidak menawarkan layanan yang akurat dan cendrerung bersifat berbahaya.

Baca Juga:

IDI Berharap Ada Vaksin COVID-19 Untuk Anak-Anak

Selain mencoba mencuri data kamu, aplikasi penipu juga bisa berfungsi sebagai adware, meski tidak menawarkan fitur nyata apapun. Mengingat aplikasi tersebut melanggar kebijakan Google Play Store, kemungkinan aplikasi itu akan diiklankan dan ditayangkan di luar ekosistem Play Store.

Lebih baik langsung membeli oksimeter asli daripada mendownload aplikasi penipuan yang menawarkan layanan cek oksigen darah palsu (Foto: pixabay/charykushu)

Mengingat bahayanya aplikasi penipuan tersebut, pengguna disarankan tidak mengunduh aplikasi sejenis yang membuat klaim penipuan seperti itu. Aplikasi berbahaya seperti aplikasi oksimeter palsu ini mungkin hanya menjadi kendaraan untuk taktik spionase di dunia maya.

Sebaiknya, untuk kamu yang ingin memantau kadar oksigen darah, langsung saja membeli oksimeter sungguhan yang tersedia di toko medis atau toko online. (Ryn)

Baca Juga:

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Tubuh Setelah Divaksin

#COVID-19 #Aplikasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025
Selain program tatap muka, PINTU menyediakan platform edukasi gratis melalui aplikasi dan situs web pintu.co.id, yaitu Pintu Academy dan Pintu News
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025
Indonesia
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah
Pemprov DKI meluncurkan Portal Satu Data Jakarta. Portal ini lengkap dengan ribuan data dari berbagai perangkat daerah.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah
Berita
Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android
Main kripto kini jadi lebih mudah lewat HP. Kamu bisa mengunduh aplikasi Binance di Android. Berikut ini adalah caranya.
Soffi Amira - Kamis, 28 Agustus 2025
Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Lifestyle
Sempat Ejek Apple, Samsung Kini Ikutan Pakai Tampilan 'Glass' di Aplikasi Theme Park
Samsung kini mengikuti jejak Apple untuk menggunakan tampilan Glass. Tampilan tersebut sudah tersedia di aplikasi Theme Park.
Soffi Amira - Jumat, 18 Juli 2025
Sempat Ejek Apple, Samsung Kini Ikutan Pakai Tampilan 'Glass' di Aplikasi Theme Park
Indonesia
Optimalkan Layanan Pelanggan, Transjakarta Manfaatkan Teknologi AI
Transjakarta kini memanfaatkan teknologi AI. Hal itu dianggap bisa mendorong jumlah pelanggan serta memaksimalkan layanan.
Soffi Amira - Kamis, 10 Juli 2025
Optimalkan Layanan Pelanggan, Transjakarta Manfaatkan Teknologi AI
Indonesia
BSU 2025 Bisa Dicairkan Lewat Aplikasi PosPay, Begini Caranya!
BSU 2025 kini bisa dicairkan lewat aplikasi PosPay. Aplikasi tersebut sudah bisa digunakan sejak Kamis (3/7) lalu.
Soffi Amira - Jumat, 04 Juli 2025
BSU 2025 Bisa Dicairkan Lewat Aplikasi PosPay, Begini Caranya!
ShowBiz
Fitur Baru Google Photos Kini Bisa Pertahankan Kualitas HDR setelah Diedit
Fitur baru Google Photos kini bisa mempertahankan kualitas HDR setelah diedit. Jadi, kualitas foto akan tetap jernih meski sudah diedit.
Soffi Amira - Rabu, 02 Juli 2025
Fitur Baru Google Photos Kini Bisa Pertahankan Kualitas HDR setelah Diedit
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Bagikan