Wapres Jusuf Kalla Akui Pertumbuhan Ekonomi Jadi Pekerjaan Berat Pemerintah
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
MerahPutih.Com - Di tengah ancaman resesi, credo pertumbuhan ekonomi terasa hambar tapi juga penuh tantangan. Pemerintah Indonesia sebelumnya menargetkan pertumbuhan ekonomi 7 persen kini harus kembali merevisi target tersebut lantaran kondisi ekonomi global dan domestik tidak memungkinkan.
Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan pencapaian pertumbuhan ekonomi masih menjadi tantangan bagi pemeirntahan baru. Sebab, target 7 persen belum juga tercapai pada masa kerja Kabinet Jokowi-JK.
Baca Juga:
Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Menkeu Sri Mulyani Tantang Jateng Lampaui Target Nasional
“Pekerjaan rumah banyak sekali, pertumbuhan ekonomi contohnya, kita ingin capai 7 tapi baru kita capai 5,” kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (8/10).
Lebih lanjut Wapres JK menegaskan target yang belum terealisasi di pemerintahan Jokowi-JK bukan berarti ketidakberhasilan Pemerintah dalam menjalankan program kerja. Namun, di setiap pemerintahan itu harus ada pekerjaan yang tidak pernah berhenti.
Pekerjaan yang harus terus dilakukan oleh Pemerintah ke depan, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ialah membangun infrastruktur untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Di pemerintahan itu tidak ada suatu pekerjaan berhenti. Orang bilang infrastruktur, infrastruktur tidak pernah berhenti. Hari ini bikin jalan, besok diperpanjang, diperlebar, karena mobil bertambah,” ujarnya.
Masa pemerintahan Jokowi-JK akan berakhir pada 20 Oktober 2019, ketika presiden dan wapres terpilih Jokowi-Ma’ruf Amin dilantik sebagai pemimpin periode 2019-2020.
Baca Juga:
MAKI Klaim Revisi UU KPK Demi Dorong Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sebagaimana dilansir Antara, beberapa persoalan yang selama ini menjadi tanggung jawab wapres sudah dijelaskan JK kepada Ma’ruf Amin dalam dua kali kesempatan keduanya bertemu di Kantor Wapres dan Istana Wapres Jakarta pada Jumat (4/10).
Pada kunjungan Ma’ruf Amin ke Istana Wapres, Jumat, JK menyampaikan beberapa tugas yang harus terus dilanjutkan yakni terkait penanganan rekonstruksi pascabencana Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat, serta pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat.(*)
Baca Juga:
Pertumbuhan Ekonomi Hanya Dinikmati 20 Persen Penduduk Terkaya
Bagikan
Berita Terkait
Semikonduktor Jadi Penguat Ekonomi Kawasan, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Naik Jadi 5 Persen
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Komisi II DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Mafia Tanah dalam Kasus Lahan Jusuf Kalla
Eks Wapres JK Murka Gara-Gara Mafia Tanah, Ini Duduk Perkaranya Versi Kepala BPN
Eks Wapres JK Geram, Tanahnya di Makassar Jadi Korban Mafia Tanah
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen