Headline

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Menkeu Sri Mulyani Tantang Jateng Lampaui Target Nasional

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 11 Juni 2019
 Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Menkeu Sri Mulyani Tantang Jateng Lampaui Target Nasional

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (MP/.Rizki Fitrianto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Menteri Keuangan Sri Mulyani tampaknya 'gemas' dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Sebagai provinsi terluas ketiga di Pulau Jawa, dengan jumlah penduduk yang juga berada di urutan ketiga, Jawa Tengah secara ekonomi belum terlalu menggembirakan.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ditantang Menkeu Sri Mulyani untuk menaikkan pertumbuhan ekonominya sebesar 7 persen dari angka sebelumnya yakni pada triwulan pertama 2019 yaitu 5,14 persen.

Menurut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, untuk meladeni tantangan Menteri Sri Mulyani butuh kerja sama semua pihak, sehingga ia mengaku akan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengambil peran dan memberikan kontribusinya.

"Saat Jateng mendapat penghargaan juara satu perencanaan pembangunan, Bu Sri Mulyani 'nyolek' saya, beliau sampaikan bahwa 'Pak Gub ndak cukup dong pertumbuhannya cuma sekian (5,14 persen) janganlah, 7 persen bisa tidak," papar Ganjar di sela acara halal bihalal di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng di Semarang, Selasa (11/6).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (MP/Dery Ridwansah)

Lebih lanjut, Ganjar mengaku akan segera melakukan komunikasi terkait target pertumbuhan ekonomi tersebut dengan seluruh pihak termasuk di antaranya upaya yang perlu dilakukan seperti perlu tidaknya regulasi khusus yang berpihak untuk Jateng.

"Nanti akan dihitung, dianalisis investasi apa saja yang bisa masuk, tempatnya di mana, insentif apa yang bisa diberikan, regulasi apa yang bisa mengcover, kemudahan perizinan, atau tata ruang yang bisa diberikan teman-teman di kabupaten/kota," katanya.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng, Ganjar menilai sektor terbesar yang paling memungkinkan adalah investasi dengan menggandeng pihak swasta, karena sangat sulit jika hanya mengandalkan dari APBD dan APBN.

Dalam kesempatan sama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng & DIY Aman Santosa menilai target pertumbuhan 7 persen tersebut bisa diraih dari investasi yang bersumber di antaranya dari kredit perbankan, APBD, obligasi daerah, dan masyarakat langsung.

"OJK bagian dari institusi yang mengawasi jasa keuangan harus memastikan bank sehat. Bank harus sehat dulu, sehingga bisa digenjot untuk terus tumbuh. Selain itu, juga harus dihitung terlebih dahulu diperlukan dukungan kredit perbankan seberapa besar tiap tahunnya," katanya.

Pasar Kendal, Jawa Tengah
Pasar rakyat termasuk salah satu roda perekonomian masyarakat Jawa Tengah (Foto: antaranews)

Apalagi, lanjut Aman, saat ini kredit perbankan di Jateng tertinggal dari nasional dengan angka 8,56 persen, sedangkan nasional berada di angka 11 persen.

BACA JUGA: Wapres JK Puji Silaturahmi AHY dan Ibas ke Megawati

Kunjungi RSPAD, Prabowo Jenguk Jenderal (Purn) George Toisutta yang Terbaring Sakit

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah Sukowardoyo sebagaimana dilansir Antara menambahkan bahwa target pertumbuhan ekonomi 7 persen akan sangat sulit tercapai dalam jangka pendek.

"Jangka pendek (satu sampai dua tahun) tentunya belum, tapi dalam jangka menengah-panjang tiga sampai lima tahun saya rasa bisa. Paling tidak kita samakan dengan Jawa (DKI, Jabar, dan Jatim) yang 5,7 persen sedangkan Jateng 5,1 persen atau masih kurang 0,6 persen dan itu cukup besar," katanya.

Untuk mengenjot pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Suko, BI akan mencari industri yang paling cocok untuk menanamkan investasinya di Jateng, sekaligus untuk mengentaskan kemiskinan.(*)

#Sri Mulyani #Gubernur Jawa Tengah #Ganjar Pranowo #Pertumbuhan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Yudhi Sadewa Kena Marah Sri Mulyani Gara-Gara Banyak Penggemar
Purbaya diminta untuk menjaga Kementerian Keuangan sebagai pilar stabilitas dan instrumen penting negara
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Yudhi Sadewa Kena Marah Sri Mulyani Gara-Gara Banyak Penggemar
Indonesia
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam setahun terakhir telah berada di jalur yang benar.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Indonesia
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Perhitungan target harus mempertimbangkan dinamika ekonomi kuartal akhir yang cenderung meningkat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Indonesia
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Purbaya meyakini bahwa arah perekonomian sudah lebih baik. Saat momentum pertumbuhan terjadi, maka pemerintah akan terus menjaga untuk tahun-tahun berikutnya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Indonesia
Kebakaran di Pasar Wonogiri, Pemkab Tetapkan Status Kedaruratan
Pemkab telah menetapkan status kedaruratan untuk Pasar Wonogiri. Setelah dilalap api, Pemkab Wonogiri akan segera membangun pasar darurat.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Kebakaran di Pasar Wonogiri, Pemkab Tetapkan Status Kedaruratan
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Video tersebut merupakan momen ketika Sri Mulyani bersilaturahmi ke rumah Jokowi pada saat Lebaran 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Indonesia
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbenah diri supaya akses kredit yang disiapkan pemerintah tidak sia-sia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Bagikan