Wali Kota Tri Rismaharini Sidak Sejumlah Cagar Budaya di Surabaya

MerahPutih.Com - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini melakukan inspeksi ke sejumlah bangunan cagar budaya di antaranya Rumah HOS Cokroaminoto, Gedung Nasional Indonesia (GNI), Monumen Tugu Pahlawan, dan Kampung Kraton.

"Dinas pariwisata sudah saya minta untuk mendata monumen dan situs-situs yang bisa diangkat menjadi tujuan wisata," kata Tri Rismaharini saat melakukan inspeksi di Gedung Nasional Indonesia, Jumat (28/7).

Menurut dia, inspeksi tersebut dilakukan dalam rangka menghidupkan kembali Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan dengan cara bangunan bersejarah tersebut nanti bakal dijadikan sebagai tempat pariwisata.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan melakukan beberapa pembenahan salah satunya di Jembatan Peneleh yang berdekatan dengan rumah sejarah HOS Cokroaminoto.

"Nanti jembatan tersebut akan dibuat untuk pejalan kaki, agar warga bisa langsung melihat atau berkunjung ke situs-situs bersejarah di Zaman Mojopahit, salah satunya di Kampung Kraton," ujar Risma.

Khusus untuk Kampung Kraton, lanjut Risma, tempat itu akan dijadikan sebagai cagar budaya karena baginya kampung itu unik.

"Saya sudah mengkondisikan kepada teman-teman Dinas Pariwisata untuk merawatnya," ujarnya.

Dengan diperhatikannya lokasi cagar budaya di Surabaya, Risma menargetkan pada 2018 semua situs dan monumen bersejarah sudah selesai dikerjakan. "Mengingat banyaknya agenda dan tamu internasional yang datang ke Surabaya, lokasi bersejarah ini bisa dijadikan sebagai tempat wisata baru bagi wisata lokal maupun internasional," ujarnya.

Ditanya soal jumlah monumen, Risma mengatakan ada banyak sekali monumen dan memiliki nilai sejarah tersendiri. Ia kemudian sedikit bercerita sejarah Kota Surabaya sebelum kemerdekaan.

"Dulu Surabaya itu pusatnya kerajaan Majapahit yang memiliki nilai sejarah namun tidak banyak diketahui orang-orang, maka dari itu saya dan teman-teman akan menggali lebih dalam sejarah tersebut," ujarnya.

Risma juga mengunjungi bangunan cagar budaya Rumah W.R Soepratman.(*)

Sumber: ANTARA