Waketum PPP Sebut Hanya Jokowi dan Tuhan yang Tahu Kapan Reshuffle Kabinet


Arsul Sani. (ANTARA/Shofi Ayudiana)
MerahPutih.com - Isu perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju semakin santer terdengar. Kabar itu semakin menguat setelah Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan ketua umum Partai NasDem, Surya Paloh di Istana pekan lalu.
Terkait rencana perombakan kabinet, wakil ketua umum (waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan partai belum mendapatkan informasi mengenai wacana tersebut.
Baca Juga
NasDem Beberkan Tujuan Pertemuan Surya Paloh-Jokowi di Tengah Isu Reshuffle
"Pertanyaan yang banyak ditanyakan, apakah PPP sudah diajak bicara? Jawabannya saya belum," ujar Arsul dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/1).
Kata dia, hanya Presiden Jokowi dan Tuhan yang tahu kapan reshuffle akan dilakukan dan menyasar kepada menteri mana saja.
"Saya kira yang tahu ya Presiden sama Allah SWT, termasuk kapannya dan siapanya," ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI itu menyebut kabar mengenai perombakan kabinet biasanya akan disampaikan kepada partai politik terkait pada pengujung pengumuman, sebagaimana yang kerap dilakukan Presiden Jokowi sejak periode pertama kepemimpinannya.
"Menyangkut menteri dari partai biasanya itu disampaikan kepada partai politik yang bersangkutan menjelang mepet dengan pengumuman itu dilakukan," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR itu. meyakini Presiden Jokowi akan mempertimbangkan keseimbangan partai politik pendukung pemerintah dalam kabinetnya.
"Partai-partai itu semua percaya bahwa bagaimanapun Presiden Jokowi tentu tetap akan menjaga keseimbangan semuanya," katanya.
Baca Juga
Isu Reshuffle Mencuat, Menteri dari NasDem Berpeluang Dicopot
Ia juga meyakini bahwa kursi menteri ataupun wakil menteri yang dimiliki PPP di Kabinet Indonesia Maju tidak akan berkurang, melainkan justru akan bertambah.
"Jadi, kalau PPP punya satu menteri, satu wakil menteri, Insya Allah enggak kemudian berkurang. Kalau ngarep bertambah, iya," tuturnya.
Namun demikian, ia menyebut PPP akan menunggu dan menyerahkan sepenuhnya keputusan soal reshuffle kepada Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif.
"Kita tidak pernah juga berharap posisi tertentu, pokoknya berharap tambahan saja. Soal posisi apa, itu kita harus hormati kewenangan prerogatifnya presiden," kata Arsul.
Saat ini PPP mengisi dua kursi di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.
Sebelumnya, Minggu (29/1), Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan jurnalis tentang kemungkinan perombakan kabinet dilakukan Rabu, 1 Februari 2023.
Pada saat itu wartawan bertanya apakah Presiden akan melakukan perombakan kabinet pada Rabu (1/2) pon itu, mengingat Rabu pon seringkali dijadikan momentum oleh Jokowi untuk melakukan perombakan kabinetnya.
"Masa (pekan depan Rabu pon)? Rabu pon, benar? Ya nanti tunggu saja,” jawab Jokowi usai menghadiri acara Kick-Off Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (29/1). (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Reshuffle Sebentar Lagi, Prabowo Sudah Kantongi Nama Wamenaker Baru Pengganti Noel

Rencana Perombakan Kabinet, Istana: Prabowo Bisa Lakukan Kapan Pun

Golkar: Presiden Punya Kewenangan Absolut soal Reshuffle Kabinet

Golkar: Prabowo Butuh Waktu untuk Evaluasi Menteri, Reshuffle Belum Mendesak

Tidak Adanya Reshuffle Dalam Waktu Dekat, Kerja Menteri Tidak Menimbulkan Kontroversi

Prabowo Kerap Terpaksa Intervensi Kebijakan Menteri, Pengamat Duga Ada ‘Duri Dalam Daging’

Namanya Masuk Bursa Caketum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja

Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet, Ketum Golkar: Jangan Ambil yang Bukan Hak Kita

Jelang Muktamar Pemilihan Ketum Baru, Kader PPP Minta Ketua Majelis Partai Romahurmuziy Dievaluasi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Merespons Isu Kena Reshuffle
