Wagub DKI: PPKM Level 2 Strategi Pemerintah Pusat Antisipasi Varian Omicron
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat melakukan uji coba terbatas aplikasi integrasi JakLingko di Jakarta, Selasa (31/8/2021). (ANTARA/HO-JakLingko)
MerahPutih.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menaikkan status PPKM di Jabodetabek menjadi level 2 dari sebelumnya level 1. Kenaikan level itu terkait turunnya angka tracing (penapisan) anggota aglomerasi di wilayah Jabodetabek.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, kenaikan level 2 ini juga dilakukan agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap varian baru COVID-19 Omicron atau B.1.1.529.
"Agar kita lebih antisipatif, lebih hati-hati menyikapi tren kenaikan yang selalu terjadi di libur akhir tahun," kata Wagub Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (1/12).
Baca Juga:
Varian Omicron Terus Merebak, Libur Natal dan Tahun Baru Jadi Ujian
Menurutnya, ini bagian dari strategi pemerintah pusat bersama pemerintah daerah. Jika pemangku kebijakan lengah dalam membuat aturan penanganan wabah virus corona, Jakarta khususnya Indonesia akan mengalami lagi tingginya kasus COVID-19. Terlebih adanya kasus virus corona varian baru dari Afrika Selatan tersebut.
"Apalagi kita tahu ada varian baru Omicron juga, harus lebih hati-hati lagi. Jadi saya kira ini satu kebijakan yang lebih baik ya," papar Riza.
Oleh sebab itu, mantan anggota parlemen Senayan ini mengatakan, pihaknya akan menyikapi keputusan pemerintah pusat tersebut dengan bijak. Pihaknya pun akan menyesuaikan aturan yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
"Kebijakan yang diambil saya kira ini penting bagi kita lebih baik level 2, supaya kita lebih waspada, lebih berhati-hati," ungkapnya.
Baca Juga:
Satgas COVID-19: Vaksinasi Bukan Satu-satunya Upaya Cegah Varian Omicron
Orang nomor dua di DKI ini menuturkan, kebijakan tersebut akan sia-sia jika masyarakat Jakarta lengah dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) penyebaran COVID-19.
"Apalagi nanti akan memasuki level 3. Mudah-mudahan akhir tahun ini tidak terulang kejadian di akhir tahun yang lalu yaitu terjadi peningkatan selama musim libur dan hari Natal dan Tahun Baru," pungkas Riza. (Asp)
Baca Juga:
Ini Perbedaan Gejala Varian Omicron dan Delta
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Usai Insiden Affan Kurniawan Dilindas Rantis Polisi, Prabowo Disebut Ingin Demokrasi Dibangun di Atas Aspirasi yang Sehat
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI