Wacana Demokrat Usung JK-AHY, Begini Tanggapan PDI Perjuangan


Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
MerahPutih.Com - PDI Perjuangan (PDIP) menanggapi wacana Partai Demokrat, yang ingin mengusung Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
Jika wacana itu terealisasi dikhawatirkan dapat membuat Partai Golkar berpindah haluan menginggalkan Joko Widodo sebagai petahana. Pasalnya, JK merupakan mantan ketua umum partai berlambang pohon beringin ini.
Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengaku tak khawatir karena partai besutan Airlangga Hartarto itu telah resmi mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi di Pilpres 2019.
"Nanti kita lihat dulu, kita lihat dulu hasilnya juga belum (JK-AHY). Kan baru asumsi," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).

Hasto menyatakan akan melihat konsistensi dari Golkar sebagai partai pendukung Jokowi. Sebab, pada Pilpres 2014, Golkar tergabung dalam oposisi pemerintah.
"Partai poltik kan diukur dari keputusannya, kalau ambil keputusannya kita lihat konsistensinya," tegas Hasto.
Sebelumnnya, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakana putusan MK telah membuat persoalan hukum JK terang benderang dan dia tak bisa ikut calon sebaga cawapres.
“Jika ingin berkontestasi elektoral kembali, pilihan yang tersedia untuk Pak JK sesuai perintah konstitusi tinggal mencalonkan diri jadi Calon Presiden saja,” kata Jansen.

Selain itu, putusan MK tersebut juga semakin menguatkan dan meyakinkan partai Demokrat untuk mengusung JK sebagai Capres berpasangan dengan AHY.
“Inilah paduan yang sangat komplit menurut kami wajah moderat politik kita hari ini dan juga bertemunya Wisdom dan Passion,” ucapnya.
Terkait dukungan politiknya Demokrat yakin dengan kekurangan suara sembilan porsen untuk melengkapi suara yang telah dimiliki Demokrat sebagaimana syarat UU Pemilu 20 persen presidential threshold atau ambang batas Capres-Cawapres akan terpenuhi dengan membangun komunkasi dengan partai lain.
“Keyakinan kami pasangan ini adalah solusi untuk membuat sejuk kembali Republik ini. Namanya untuk kebaikan bangsa, kami yakin partai lain juga pasti akan mendukung. Inilah koalisi kerakyatan untuk kebaikan bangsa,” pungkasnya.(Pon)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Apakah kekalahan Telak PDIP di Pilkada Akan Berpengaruh di Pileg dan Pilpres?
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Jaksa Mulai Cari Relawan Jokowi Silfester Matutina Buat Segera Dibui

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Ditunda Sepekan, PN Jaksel Gelar Sidang PK Silfester Kasus Pencemaran Nama Baik JK

AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak

Sidang PK Silfester Terpidana Pencemaran Nama Baik JK Ditunda, Sakit Dada Dirawat 5 Hari

Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati

Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati

Ganjar Ungkap Momen Megawati kembali Tunjuk Hasto Jadi Sekjen PDIP

Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen

Penundaan Eksekusi Silfester Matutina yang Merupakan Relawan Jokowi Rusak Prinsip Keadilan Hukum
