Virus Corona DKI Menggila, PSI Minta Anies Terapkan Jam Malam

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 06 Januari 2021
Virus Corona DKI Menggila, PSI Minta Anies Terapkan Jam Malam

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (31/12/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kasus COVID-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021. Pemprov DKI pun diminta untuk menerapkan kebijakan pengetatan dalam menekan lonjakan virus corona.

Menurut Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad, perpanjangan PSBB transisi akan sia-sia jika Pemerintah DKI tidak melakukan pembatasan mobilitas warga.

"Termasuk di dalamnya aturan pembatasan jam malam," jelas Idris di Jakarta pada Rabu (6/1).

Baca Juga:

Jakarta Butuh 2.676 Tenaga Kesehatan Tambahan Tangani COVID-19

Anggota Komisi E ini juga mendorong Pemprov DKI untuk memperpanjang pelaksanaan rapid test antigen terhadap masyarakat yang keluar masuk ibu kota.

"Itu dapat menekan penyebaran wabah corona," katanya.

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, tingkat keterisian ruang ICU di DKI sudah mencapai 79 persen dan keterisian ranjang isolasi sudah mencapai 87 persen. Kemudian daya tampung RSD Wisma Atlet, Jakarta juga hampir penuh hingga harus menolak pasien OTG.

Warga melintas di kawasan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Warga melintas di kawasan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Melihat kondisi tersebut, ucap Idris, Gubernur Anies Baswedan harus membuat atau meneruskan regulasi perihal pengetatan aktivitas masyarakat hingga kasus bisa melandai.

"Ini membuktikan bahwa Jakarta sudah kesulitan menangani pertambahan kasus aktif yang sudah ada,” tuturnya.

Lonjakan juga terlihat dari jumlah RW rawan di Jakarta yang bertambah lebih dari 2 kali lipat dari 21 RW menjadi 55 RW. Artinya tidak ada kecamatan yang bebas dari pertambahan kasus aktif.

"Ini menunjukkan Jakarta tengah mengalami penularan yang sangat masif, anggota keluarga yang hanya sesekali keluar rumah dapat menularkan virus di rumah,” ungkap Idris.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Naik, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bogor Ditunda

Menurutnya, Pemprov DKI juga perlu melibatkan paguyuban keluarga seperti PKK dan Jumantik untuk melakukan pendekatan personal kepada warga soal pentingnya disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Pemprov DKI tidak boleh lengah. Bila Jakarta gagal mengendalikan laju penularan, maka semakin banyak warga tertular COVID-19 yang telantar, tak tertangani di puskesmas dan rumah sakit,” tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

PMI Lakukan Upaya Pencegahan Sebelum Vaksin COVID-19 Siap Didistribusikan

#Virus Corona #DKI Jakarta #PSI
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Tanpa Pesta Kembang Api, Perayaan Malam Pergantian Tahun di Jakarta Sederhana Diisi Doa Bersama utuk Korban Bencana
Pemprov DKI akan kembali membuka donasi selama perayaan malam Tahun Baru 2026 yang ditujukan bukan hanya untuk korban bencana Sumatera, namun juga untuk warga terdampak bencana banjir bandang di sejumlah daerah Jawa Tengah, serta bencana di Jawa Barat.
Frengky Aruan - 2 jam, 30 menit lalu
Tanpa Pesta Kembang Api, Perayaan Malam Pergantian Tahun di Jakarta Sederhana Diisi Doa Bersama utuk Korban Bencana
Indonesia
Gubernur Pramono Instruksikan Pemberian 3 Insentif untuk Buruh
Pemerintah DKI segera menetapkan upah minimum provinsi (UMP) Jakarta 2026.
Frengky Aruan - Senin, 22 Desember 2025
Gubernur Pramono Instruksikan Pemberian 3 Insentif untuk Buruh
Indonesia
Wagub Rano Tegaskan Pasokan dan Stok Pangan Aman hingga Januari 2026, Harga Juga Relatif Stabil
"Kami mengajak masyarakat tetap tenang karena stok pangan Jakarta tercukupi," kata Rano
Frengky Aruan - Senin, 22 Desember 2025
Wagub Rano Tegaskan Pasokan dan Stok Pangan Aman hingga Januari 2026, Harga Juga Relatif Stabil
Indonesia
Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Isi Tempat Penampungan Sementara
Para pedagang dapat mulai mengaktivasi kios mereka di TPS mulai Minggu (21/12), sambil dilanjutkan penyempurnaan lokasi oleh Pasar Jaya.
Dwi Astarini - Senin, 22 Desember 2025
Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Isi Tempat Penampungan Sementara
Indonesia
Pengemudi Truk Sampah Meninggal Akibat Kelelahan, Pemprov DKI Evaluasi Jam Kerja
Pemprov DKI juga sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengangkutan sampah, termasuk penataan ulang jadwal angkut dan pengurangan antrean truk di TPST Bantargebang
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 Desember 2025
Pengemudi Truk Sampah Meninggal Akibat Kelelahan, Pemprov DKI Evaluasi Jam Kerja
Indonesia
25-26 Desember 2025, tak Ada Ganjil Genap di DKI Jakarta
Sehubungan dengan Hari Raya Natal 2025, pemberlakuan ganjil genap di Jakarta ditiadakan pada 25-26 Desember 2025
Dwi Astarini - Senin, 22 Desember 2025
 25-26 Desember 2025, tak Ada Ganjil Genap di DKI Jakarta
Indonesia
Ikuti Pemerintah Pusat WFA ASN DKI Akhir Tahun, Pramono Pastikan tak Ganggu Pelayanan Warga
Kebijakan ini bertujuan mendukung aktivitas ekonomi selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2025/2026.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Ikuti Pemerintah Pusat WFA ASN DKI Akhir Tahun, Pramono Pastikan tak Ganggu Pelayanan Warga
Indonesia
Pramono Pastikan tak Ada Perayaan Kembang Api Malam Pergantian Tahun 2025-2026
Pemerintah DKI akan menyelenggarakan acara doa sebagai bentuk empati terhadap bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Pramono Pastikan tak Ada Perayaan Kembang Api Malam Pergantian Tahun 2025-2026
Indonesia
Kasus Matel Kalibata, 6 Polisi Jadi Tersangka, DPR: Pembakar Kios Juga Harus Dihukum
Peristiwa perusakan dan pembakaran kios merupakan tindak pidana serius yang meresahkan masyarakat.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
Kasus Matel Kalibata, 6 Polisi Jadi Tersangka, DPR: Pembakar Kios Juga Harus Dihukum
Indonesia
Kebakaran Maut di Pasar Kramat Jati, Polisi belum Simpulkan Penyebab dan Tunggu Hasil Investigasi Puslabfor
Kebakaran di kawasan Pasar Induk Kramat Jati bukan kali pertama terjadi.
Dwi Astarini - Senin, 15 Desember 2025
Kebakaran Maut di Pasar Kramat Jati, Polisi belum Simpulkan Penyebab dan Tunggu Hasil Investigasi Puslabfor
Bagikan