Kasus COVID-19 Naik, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bogor Ditunda
Wali Kota Bogor Bima arya (ANTARA/Foto: Riza Harahap)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh sekolah di wilayahnya hingga kasus COVID-19 aman dan terkendali.
Keputusan itu diambil setelah Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan rapat dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor serta Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga
Pada rapat tersebut dibahas berbagai pertimbangan dan kemungkinan untuk melaksanakan PTM di sekolah. Ada tiga faktor utama yang menentukan untuk dapat melaksanakan PTM di sekolah.
Pertama, kesiapan protokol kesehatan di setiap sekolah, tapi realitasnya sebagian besar sekolah di Kota Bogor belum siap. Kedua, ada persetujuan dari Komite Sekolah serta dari masing-masing orang tua murid.
Ketiga, situasi pandemi COVID-19 di Kota Bogor sudah aman dan terkendali. Realitasnya, secara umum penyebaran COVID-19 di Kota Bogor trennya terus meningkat.
Bima menyatakan jumlah pasien positif COVID-19 semakin banyak. Ketersediaan tempat tidur dan ruang perawatan untuk pasien COVID-19 di rumah sakit saat ini sudah sangat terbatas.
"Dari hasil survei dan kajian, ketiga faktor tersebut belum terpenuhi, sehingga diputuskan belum bisa melaksanakan PTM di sekolah saat ini. Pelaksanaan PTM ditunda," katanya dikutip Antara, Selasa (5/1).
Menurut Bima, PTM di sekolah baru bisa dilaksanakan setelah ketiga faktor penentu terpenuhi, terutama setelah pandemi COVOD-19 di Kota Bogor sudah aman dan terkendali.
Para pelajar harus dilindungi. "Nasib anak sekolah harus dijaga dan dilindungi. Nyawa anak sekolah bukan untuk uji coba, tapi untuk dilindungi. Keputusan ini harus benar-benar dipertimbangkan secara matang," tegasnya.
Berdasarkan data harian penanganan COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor jumlah kasus positif COVID-19 hingga Selasa hari ini sudah mencapai 5.771 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.006 kasus masih sakit dan 158 kasus telah meninggal dunia.
Sementara itu, kapasitas tempat perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit di Kota Bogor hanya 591 tempat tidur, serta di lokasi isolasi khusus di Gedung PPSDM BNN di Lido Kabupaten Bogor ada 100 tempat tidur. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Bupati Pati Sudewo Batal Dimakzulkan, Kemendagri: Ini Pelajaran Mahal bagi Kepala Daerah
Rencana Rute LRT Jabodebek akan Diperpanjang hingga Bogor
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang
Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor
Wamendagri Bima Arya Acungi Jempol Langkah Berani Pemprov DKI Ubah Perilaku Warga Bertransportasi
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang
Kemendagri Tepis Rumor Gubernur Sumut Bobby Ingin Ambil Alih 4 Pulau Aceh
Kemendagri Bantah ada Kepentingan Politik Dibalik ‘Penyerahan’ 4 Pulau Baru untuk Sumut