Vantan Design High School di Jepang Punya Kelas Khusus Skateboarding


Vantan Design, sekolah skateboard di Jepang. (Foto: Instagram/@vantan_sk8design)
APA yang pertama kali terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar kata sekolah? Pastinya kegiatan belajar mengajar di kelas, duduk mendengarkan guru mengajar di depan papan tulis sepanjang hari, tugas, ulangan, dan sebagainya. Nah, tapi tahukah kamu kalau di Jepang ada sekolah yang mematahkan stigma semacam ini?
Disebut sebagai Vantan Design High School, insitusi (sekolah) ini berbeda 180 derajat dari apa yang kamu bayangkan. Kurikulumnya bukan matematika, ilmu sosial, maupun pengetahuan alam, melainkan skateboarding. Ketika pergi ke sekolah, siswa tidak membawa buku dan alat tulis, tapi papan seluncur.
Baca juga:
Nyimas Bunga Cinta, Atlet Skateboard Indonesia, Jadi Barbie Role Model

Seperti dilansir dari laman Shitmag, siswa-siswi yang ada di sekolah ini disebut sebagai skater. Tidak memakai seragam seperti sekolah umumnya, mereka boleh berpakain bebas sembari memadukannya dengan baggy jeans.
Kelas mereka adalah taman skate, bukan ruang kotak berisi meja dan kursi. Kerennya lagi, tidak ada jam masuk sekolah yang pasti. Mereka boleh datang jam berapa pun dan pastinya enggak akan dihukum kalau terlambat.
Ketika tidak sedang berseluncur, anak-anak bisa mengambil kelas desain untuk menghias dan mewarnai skateboard mereka. Ada pula pengajaran edit video dari hasil kegiatan seluncur mereka.
Instruktur yang dipilih merupakan skater dan desainer profesional. Selain itu jumlah muridnya dibatasi agar kegiatan menjadi lebih intim.
Selain skateboarding, ternyata siswa yang mendaftar di tempat ini dapat berspesialiasi di bidang kreatif tertentu dengan beberapa kursus yang dapat diambil selama tiga tahun setelah lulus SMA.
Beberapa opsi yang ditawarkan ialah produksi game, ilustrasi anime atau manga, tata rias dan rambut, desain busana, memasak, dan lainnya. Namun, program Skate and Design tetap jadi favorit.
"Program ini bertujuan untuk membina pemain skateboard profesional yang akan terjun dari Jepang ke dunia dan membina sumber daya manusia yang dapat berperan aktif dalam industri di masa depan dengan budaya yang dapat dipelajari melalui skateboard," tulis mereka dalam situs resminya.
Baca juga:

Berada di Tokyo dan Osaka, Vantan Design High berencana untuk membuka fasilitas terbarunya di Nagoya. Sekolah menengah eksentrik ini ternyata punya sejarah panjang.
Mereka sudah dibuka sejak 1965 silam dan sejak itu sudah berhasil meluluskan berbagai siswa berprestasi. Melalui penggunaan kurikulum yang bertujuan untuk membuka peluang kerja, mereka membantu anak-anak untuk memulai debut industri pada tahap awal.
Sejak skateboarding dimasukkan sebagai salah satu cabang perlombaan Olimpiade pada 2016, Vantan telah membantu siswa-siswinya mengasah segala keterampilan untuk menyiapkan mereka masuk dalam dunia skateboarding.
Oleh sebab itu, mereka berusaha mematahkan sterotip warga jepang tentang skateboard yang seringkali dianggap sebagai olahraga pemberontak. Biasanya bepergian dengan skateboard bukan sebuah hal yang lumrah.
Taman skate jadi sebuah hal yang langka sampai fasilitas baru dibangun sebelum Tokyo Olimpiade 2020. Selain itu, Vantan juga ingin agar skateboard jadi olahraga yang diakui, bahkan dianggap sebagai karier yang layak.
Nampaknya hal ini mungkin saja terjadi. Apalagi setelah kemenangan Momiji Nishiya pada ajang Olimpiade kemarin. Siapa tahu skateboarding benar-benar jadi salah satu profesi yang diakui dunia. Bagaimana menurutmu? Tertarik mencobanya? (sam)
Baca juga:
Rayssa Leal, Skateboarder Cilik Pemenang Medali Perak di Olimpiade Tokyo
Bagikan
Berita Terkait
Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Pelajar Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog, Kemampuan Numerasi Siswa Rendah
Gubernur Jakarta Pramono Anung Instruksikan Wali Kota Manfaatkan Kolong Tol untuk Lapangan Skateboard

Negara Salurkan Rp 354,09 Buat Kebutuhan Hidup Anak Yatim Piatu, Diberikan ke Anak di Bawah 18 Tahun

Belasan Ribu Siswa Sekolah Rakyat Bakal Dapat Laptop Baru, Mensos Beri Jaminan Penting
