Vaksinasi Merdeka Gelombang Dua, Polda Metro Gempur Wilayah Penyangga Ibu Kota

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 06 September 2021
Vaksinasi Merdeka Gelombang Dua, Polda Metro Gempur Wilayah Penyangga Ibu Kota

Vaksinasi COVID-19. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Polda Metro Jaya berencana kembali menggelar program Vaksinasi Merdeka gelombang kedua. Rencananya program vaksinasi akan berlangsung dua pekan mulai pertengahan bulan September.

"Kami berencana menggelar tanggal 15 September nanti. Vaksinasi Merdeka tahap 2 akan berlangsung selama 12 hari," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Minggu (5/9).

Baca Juga:

Ketua DPD RI Dukung Langkah Presiden Tuntaskan Vaksinasi di Lampung

Khusus untuk Vaksinasi Merdeka gelombang kedua, Polda Metro Jaya akan difokuskan untuk wilayah penyangga DKI Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tercatat, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin COVID-19.

Program Vaksinasi Merdeka adalah salah satu strategi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta untuk mempercepat vaksinasi guna mewujudkan kekebalan komunal masyarakat.

Pada Vasinasi Merdeka tahap pertama selama 17 hari, Polda Metro Jaya berhasil memberikan vaksin sekitar 99 persen warga Jakarta.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi lonjakan kasus COVID-19.

Menurut dia, menyebut lonjakan kasus masih berpeluang terjadi apabila tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19 merosot di tengah penurunan kasus COVID-19 selama PPKM Level 4, 3, dan 2.

"Walaupun angka konfirmasi rate-nya sudah semakin menurun beberapa waktu lalu, tapi tidak menutup kemungkinan ini akan meningkat lagi," jelas Dante.

Dante menyebut sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Israel yang hampir seluruh warganya divaksinasi, masih mengalami lonjakan kasus COVID-19. Kondisi tersebut menunjukkan vaksinasi tak menjamin sebuah negara berhasil mengendalikan pandemi COVID-19.

"Belajar dari gelombang pandemi beberapa negara luar negeri, kita perlu tetap waspada dan hati-hati," ujarnya.

Dante menyebut, pemerintah sejauh ini telah berupaya memperkuat sistem pengendalian COVID-19, serta pelayanan kesehatan di Indonesia agar tidak kewalahan ketika kasus COVID-19 kembali melonjak.

Vaksinasi COVID-19. (Foto: Kanugrahan)
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Kanugrahan)

Terdapat empat strategi penting, yakni deteksi, terapeutik, vaksinasi, dan perubahan perilaku. Menurutnya, pemerintah akan terus meningkatkan upaya testing dan tracing sesuai dengan kajian epidemiologis.

Selain itu, pemerintah juga terus menggenjot testing pada surveilans genomik untuk mengidentifikasi varian baru dan pemerintah juga telah mengoversi tempat tidur serta pemenuhan alat kesehatan, obat, hingga oksigen di masing-masing rumah sakit.

Kemudian, pihaknya juga menambah tenaga kesehatan, mulai dari dokter dan mahasiswa tingkat akhir.

"Jadi kualitas perawatan rumah sakit perlu dipertahankan, termasuk contingency plan apabila terjadi lonjakan kembali," katanya. (Knu)

Baca Juga:

Vaksinasi di Jabar Masih Jauh dari Target

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan