Vaksinasi Menurun, Pemerintah Harus Waspadai Lonjakan Kasus Usai Nataru
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Laju suntikan vaksinasi COVID-19 mengalami penurunan dalam tiga pekan terakhir. Laju vaksinasi tidak lagi menyentuh angka 2 juta suntikan. Tercatat, pada Selasa (23/11), vaksinasi dosis pertama hanya bertambah sebanyak 802.927 orang.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 90.227.782 orang di Indonesia telah divaksinasi COVID-19 dosis lengkap dan 135.417.063 warga di Indonesia mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19.
Baca Juga:
Menlu: Vaksinasi Beri Harapan Kehidupan Akan Segera Kembali
Untuk vaksinasi dengan dosis ketiga sudah mencapai 1.212.026 orang atau bertambah sebanyak 544 orang. Pemerintah menargetkan sebanyak 208.265.720 orang divaksinasi.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta, pemerintah memeriksa faktor penyebabnya. Penurunan ini, akan berdampak pada target capaian herd immunity.
"Padahal, sedang berlomba dengan transmisi virus," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/11).
Netty meminta pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksin lain, seperti, AstraZaneca dan Pfizer, yang sudah mendapat EUA aman, selain Sinovac yang sejak awal disuntikan pada warga.
"Gandeng pihak-pihak yang memiliki pengaruh di tengah masyarakat. Jadikan mereka sebagai promotor yang secara tidak langsung bisa 'menggaransi' bahwa vaksin yang disuntikkan itu aman," imbuhnya.
Ia menyoroti adanya wacana pemberian vaksin booster gratis dan berbayar kepada masyarakat oleh pemerintah. Namun jangan sampai vaksin booster berbayar ini menghilangkan kewajiban pemerintah untuk memberikan vaksin dosis lengkap secara gratis kepada masyarakat dan gagal sepeti vaksin gotong-royong.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mempertanyakan capaian target vaksinasi terhadap kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak dan lansia.
"Apakah target vaksinasi dengan sasaran kelompok rentan seperti, ibu hamil, anak-anak dan lansia sudah tercapai semuanya? Begitu juga dengan vaksin untuk sekolah dan penderita komorbid? Pemerintah perlu melaporkan capaian ini," tegas dia.
Netty mengingatkan pemerintah agar tetap waspada dan menyiapkan langkah antisipasi, utamanya menghadapi agenda natal dan tahun baru (Nataru). Langkah antisipasi yang harus diperhatikan pemerintah antara lain dengan memperhatikan pengetatan mobilitas penduduk, menggenjot vaksinasi dan disiplin prokes.
"Jangan sampai masyarakat lengah dan lupa prokes karena merasa sudah aman, dan akibatnya kita menuai gelombang ketiga," katanya. (Pon)
Baca Juga:
RK Perintahkan Urusan Vaksinasi COVID-19 Segera Diselesaikan
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis