Vaksinasi Diklaim Bisa Tekan Lahirnya Varian Anyar COVID-19


Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, dikhawatirkan dapat melahirkan varian baru yang lebih ganas dsn cepat menular. Sehingga, disiplin protokol kesehatan dan mempercepat pelaksanaan strategi vaksinasi menjadi cara untuk menekan lahirnya varian anyar.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Adisasmito menjelaskan, virus bukanlah makhluk hidup. Karena virus hanya dapat memperbanyak diri pada inang yang hidup seperti manusia. Dan dalam proses perbanyak diri inilah virus dapat bermutasi dan dapat menghasilkan varian baru. Peluang terbentuknya varian baru pada orang yang sudah divaksin lebih rendah dari orang yang belum divaksin.
Baca Juga:
DIY Kebut Vaksinasi COVID-19 untuk Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif
"Untuk vaksin yang diberikan kepada masyarakat, sepenuhnya gratis baik skema program nasional ataupun progam Gotong Royong. Adapun adanya temuan yang menyebutkan ada vaksinasi berbayar di lapangan akan ditindaklanjuti oleh satgas COVID-19 di daerah setempat," katanya.
Wiku menegaskan, sementara untuk penerima booster vaksin saat ini adalah tenaga kesehatan sebagai populasi berisiko. Sekaligus vital dalam mendukung pelayanan dalam kesehatan khususnya dalam masa pandemi COVID-19.
Pemerintah, kata ia, melalui berbagai kebijakan terus dilakukan seperti penerapan PPKM, optimalisasi posko dan pengaturan pelaku perjalanan untuk mencegah penularan di tengah-tengah masyarakat. Serta mencegah improtasi kasus yang dapat memperburuk kondisi COVID-19 nasional.

Ia mengakui jika terdapat 27,03 persen desa/kelurahan memiliki tingkat kepatuhan yang rendah dalam memakai masker. Lalu, sekitar 28,36 persen desa/kelurahan memiliki tingkat kepatuhan yang rendah dalam menjaga jarak.
Angka ini harus disikapi dengan menekan penularan COVID-19 dan mengakselerasi penurunan kasus. Semua pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia harus turut serta mengawasi jalannya protokol kesehatan. Dan mengambil sikap tegas terhadap para pelanggar dengan melakukan penindakan.
"Saya mohon agar semua pihak yang bertanggung jawab, mengawasi jalannya protokol kesehatan untuk dapat lebih tegas menyikapi pelanggaran di daerahnya masing-masing," tegas Wiku. (Asp)
Baca Juga:
Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Vaksinasi Warga Pulau Bawean
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
