Vaksinasi Corona Tahap Kedua, Solo Terima 70.000 Dosis


Vaksinasi di Istana Negara. (Foto: Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menerima sebanyak 70.000 dosis vaksin Sinovac dari pemerintah pusat. Vaksin sebanyak itu diperuntukan untuk vaksinasi tahap kedua di Solo dengan sasaran pelayanan publik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih mengemukakan, vaksinasi tahap kedua di Solo, akan dimulai pekan terakhir Februari. Persiapan telah dilakukan sejak pertengahan Februari dengan melakukan pendataan.
"Pendataan vaksinasi tahap kedua sudah kami lakukan. Vaksin Sinovac untuk vaksinasi corona juga tiba hari ini (Minggu)," ujar Ning.
Baca Juga:
Pemerintah Pakai Vaksin Dalam Negeri untuk Vaksinasi COVID-19 Tahap Ketiga
Dikatakannya, vaksin tahap kedua ini diambilkan langsung Dinkes Provinsi Jawa Tengah dari Bandung, Jawa Barat. Vaksin tersebut bakal digunakan untuk merampungkan jatah tenaga kesehatan (nakes) yang belum dapat dosis kedua.
"Setelah semua nakes tuntas vaksinasi tahap kedua baru menyasar pelayan publik seperti TNI/Polri, guru, ASN (aparatur sipil negara) pelayanan masyarakat, lansia, dan pedagang pasar tradisional," ucap dia.
Vaksinasi tahap kedua, lanjut dia, dilakukan secara bertahap di 38 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Sementara itu, dengan 70.000 dosis vaksin Sinovac ini akan digunakan untuk 35.000 sasaran lantaran tiap sasaran mendapatkan dua dosis.

"Untuk data penerima vaksin dari TNI/Polri kami akan mengambil data dari Polresta Surakarta dan Dandim 0735/Surakarta," terang dia.
Kemudian, data dari guru akan mengambil data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Selanjutnya, tokoh agama, mengambil dari Kementerian Agama (Kemenag).
"Penerima vaksin yang terdaftar akan mendapatkan SMS blast dan penyuntikan vaksin sesuai jadwal, atau kami bisa memasukkan datanya secara manual seperti nakes kemarin, dengan syarat menunjukkan KTP," ujarnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
13 Ribu Pegawai PT KAI Siap Ikut Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
