Vaksinasi Berbayar Dinilai Bikin Susah Rakyat di Tengah Pandemi

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 12 Juli 2021
Vaksinasi Berbayar Dinilai Bikin Susah Rakyat di Tengah Pandemi

Petugas kesehatan memeriksa kesehatan warga sebelum penyuntikkan vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal Markas Kodim 0616 Indramayu, Jawa Barat, Kamis (24/6). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Rencana pemerintah yang menunjuk PT Bio Farma (Kimia Farma) membuka klinik Vaksinasi Gotong Royong (VGR) individu untuk dikomersilkan menuai kecaman.

Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham yang menilai, keputusan tersebut tentu tidak mencerminkan kepedulian kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Baca Juga

Faisal Basri: Tidak Pantas Kimia Farma Jual Vaksin COVID-19 Mandiri

Seharusnya kata dia, vaksin tersebut dihadirkan pemerintah dengan tidak memungut tarif ke masyarakat, apalagi dengan berdalih istilah Vaksinasi Gotong Royong.

"Seharusnya vaksin ini itu tidak dijual bebas," tegas Aliyah kepada wartawan, Minggu (11/7).

Politisi Partai Demokrat ini juga mengingatkan pemerintah, jika kondisi masyarakat saat ini dalam keadaan darurat. Sehingga, katanya, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk meringankan.

"Dengan perdagangan vaksin ini, saya pikir akan memberatkan dan akan menguntungkan sepihak saja," terangnya.

Aliyah Mustika Ilham. Foto: Arief/Man
Aliyah Mustika Ilham. Foto: Arief/Man

Untuk diketahui, vaksin COVID-19 kini bisa dibeli dan dilakukan di Kimia Farma bagi masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi mandiri.

Vaksinasi Gotong Royong mandiri ini berbeda dengan vaksinasi yang selama ini ada atau gratis, karena kali ini masyarakat harus membayar sendiri biayanya baik vaksin atau jasanya.

"Kimia Farma sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional baik melalui vaksinasi gotong royong perusahaan maupun Individu,” kata Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury dalam pernyataannya saat meninjau pelaksanaan VGR Individu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (10/7). (Knu)

Baca Juga

3 Juta Vaksin Moderna Tiba di Indonesia, Menkes: Untuk Nakes dan Masyarakat

#Vaksin Covid-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Indonesia
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Pemberian vaksin ini ditujukan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sebelumnya vaksin IndoVac hanya diberikan pada Lansia, atau masyarakat berusia di atas 60 tahun.
Andika Pratama - Rabu, 08 Maret 2023
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Indonesia
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bakal terus mengawal hingga pandemi COVID-19 resmi dinyatakan tuntas.
Mula Akmal - Jumat, 17 Februari 2023
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Bagikan